Griya Literasi

HD Ajak Jama’ah Masjid Ar-Rozaq Bersyukur, Kerinduan Sholat  Berjama’ah Terbayarkan

Jumat, 19 Jun 2020 23:20 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Dengan senyum sumringahnya, Gubernur Sumsel H Herman Deru memasuki Masjid Ar-Rozaq, Jum’at (19/6). Kedatangan orang nomor satu di masjid yang berada di kawasan Kelurahan Sungai Pangeran Kecamatan Ilir Timur I Palembang itu tak lain guna melakukan safari Jum’atnya.

Dalam kesempatan itu, HD mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus bersyukur. Sebab, kerinduan untuk ibadah secara berjama’ah yang sempat terganggu oleh wabah covid-19 akhirnya kini kembali menuju normal.

“Beberapa bulan belakangan, shalat Jum’at ini tidak bisa kita lakukan karena wabah covid-19. Bahkan saat pemerintah menganjurkan untuk tidak melaksanakan shalat jum’at guna memutus penyebaran covid-19, masih ada masyarakat yang tetap menjalankannya meskipun secara sembunyi. Hal itu membuktikan jika kita haus untuk beribadah secara berjama’ah sekaligus bersilahturahmi seperti ini,” kata HD.

Termasuk juga dirinya, HD mengatakan dia juga merindukan bersilahturahmi dengan masyarakat lantaran wabah tersebut.

“Silahturahmi dengan cara safari jum’at ini sudah saya lakukan sejak 15 tahun lalu ini juga harus terganggu oleh pandemi covid-19. Namun saat ini kita sudah bisa beribadah secara berjama’ah walaupun harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Griya Literasi

Menurutnya, dalam sejarah kehidupan di Sumsel belum pernah terjadi wabah yang sepert ini, meskipun diketahui sebelumnya ada wabah kolera, mers, sars, ebola dan lainnya yang pernah terjadi.

“Ini berbeda karena dunia sudah semakin canggih sehingga informasi lebih cepat diketahui masyarakat. Apalagi ditambah dengan adanya berita bohong dan berlebihan yang membuat masyarakat menjadi takut. Jangan jadikan wabah ini untuk mengambil keuntungan, karena efeknya sangat banyak,” bebernya.

Saat ini, pemerintah sendiri terus memberikan tindakan tegas kepada penyebar berita bohong tersebut. Upaya lainnya pemerintah juga mengeluarkan kebijakan agar daerah menerapkan tatanan hidup baru atau new normal.

“Saat ini kita sedang menata menuju normal baru agar produktifitas tidak terganggu namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Kita harus sehat sekaligus juga harus produktif,” paparnya.

Termasuk juga di masjid, harus juga menerapkan protokol kesehatan agar keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan ibadah terjamin.

“Pemerintah tidak membatasi aktivitas keagamaan, namun protokol kesehatan juga harus ketat agar masyarakat nyaman beribadah,” pungkasnya. (Ril/Al)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode