Griya Literasi

Aksi Arogan, Oknum Kabag Hukum Setda OKUT Tantang Wartawan

Kamis, 8 Jul 2021 15:19 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Di tengah tengah penyampaian keterangan 12 hasil sengketa Pilkades saat rapat bersama DPRD OKU Timur, Kamis (8/7/2021).

Kabag Hukum Pemkab OKU Timur Sumarno sempat menantang wartawan.Ia menyebutkan dengan nada menantang ini, saat berdebat dengan DPRD terkait dasar penyelesaian sengketa Pilkades, dengan bahasa silahkan wartawan rilis.

“Wartawan silahkan rilis, sembari menunjuk jari tangan kearah wartawan yang sedang duduk Melaku kegiatan liputan di dalam ruangan rapat,” ujar sumarno dengan nada tinggi dan emosi.

Dalam rapat tersebut, tim penyelesaian sengketa Pilkades kabupaten diantaranya Asisten 1, Kabag Hukum, Kadin PMD dan lainnya sempat memanas terhadap DPRD OKU Timur.

Pasalnya terjadi perbedaan pendapat terkait dasar penetapan hasil sengketa tersebut.
Namun yang disayangkan, saat perdebatan berlangsung tiba-tiba Kabag hukum ini terucap mengatakan wartawan silahkan rilis.

Pernyataan tersebut diutarakan dengan nada tinggi sembari menujuk jari tangan ke arah wartawan saat menyimak perdebatan.

Sontak kejadian ini membuat sejumlah wartawan panas dan emosi saat melakukan tugas peliputan.

Griya Literasi

“Kabag itu seorang pejabat, mestinya tahu etika dan atitude dalam berbicara. Kami wartawan sangat menyayangkan hal ini,” ucap Edward Ferdinant SH selaku Ketua PWI OKU Timur.

Edward menilai, dalam rapat atau acara formal, semestinya seorang pejabat bisa menahan diri meskipun dalam keadaan emosi.

“Kami minta Pak Bupati atau jajaran Pemkab OKU Timur dapat menegur keras atas kejadian ini. Kami wartawan menjalankan tugas jurnalistik ini dilindungi undang-undang, bukan abal- abal,” tegasnya.

Sementara, Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) OKU Timur Triangga mengecam reaksi berlebihan Kabag Hukum Setda OKU Timur ini.

Sebab itu merupakan bentuk intimidasi terkait profesi wartawan sebagai peliput kegiatan pagi itu. Angga menyebut insiden ini melanggar etika sebagai ASN, dan mencederai profesi wartawan.

“Ini bentuk arogansi, sebagai ASN harusnya memiliki etika dan mampu mengendalikan emosi, seberapapun panas situasinya. Ini malah kami yang sedang menyimak malah d itantang seolah meragukan kredibilitas wartawan dalam membuat berita,” jelas Angga. (Jodi)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode