Griya Literasi

APKLI Sumsel Gelar Muswil ke V

Minggu, 21 Nov 2021 21:13 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia) wilayah Sumatera Selatan mengelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-5 bertempat di Gedung Jeddah Asrama Haji, Kota Palembang pada hari Sabtu (20/11/21).

APKLI merupakan wadah dari PKL dan Pelaku Usaha ekonomi rakyat yang bergerak untuk mengakomodir semua pedagang yang beraktifitas dalam kesehariannya sebagai pedagang atau pelaku usaha kecil. Yang bertujuan untuk mensejahterakan pedagang, mengkoordinir setiap pedagang mulai dari daerah hingga nasional dan membantu setiap pedagang dalam kepengurusan izin usaha, membantu pedagang dalam medapatkan bantuan dari pemerintah dan lain-lain.sampai saat ini anggota APKLI berjumlah mencapai 200.000 anggota (terdata nasional) dan untuk DPW Sumsel sudah terdaftar sekitar 4500 orang pedagang.

Muswil tersebut dihadiri oleh Pengurus Pusat APKLI, seluruh anggota dan pengurus APKLI Sumatera Selatan hingga daerah,tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (KADISPERINDAG) Sumatera Selatan.

Ketua Umum DPP APKLI Dr. Ali Mahsun M.Biomed dalam sambutannya mengatakan bahwa formula ekonomi digital yang tidak cukup hanya dengan kreatifitas dan inovasi saja namun harus disempurnakan sebagai hal yg utama untuk instrumen unggul di era digital yaitu sinergi dan konektivitas

“Sinergi pemerintah dalam mengajak semua kekuatan termasuk APKLI dalam rangka memajukan perekonomian rakyat terkhusus di seluruh wilayah Sumatera Selatan dan Pemerintah harus bertanggungjawab untuk mengkoleksikan apa yang dibutuhkan PKL dan pelaku usaha ekonomi rakyat agar mereka mampu maju dan berkembang karena pemerintah adalah mitra strategis APKLI,” jelasnya.

Griya Literasi

Ia juga meminta pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dapat bersinergi dan mendorong APKLI sehingga dapat mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan serta kemajuan usaha dan ekonomi PKL dan pelaku usaha ekonomi di era digital selanjutnya Ia menambahkan bahwa anggota APKLI bukan hanya pedagang gerobak, asongan atau pasar dadakan saja tapi termasuk toko kelontong rumahan, pelaku usaha di tempat-tempat wisata, di terminal, stasiun dan pusat keramaian lainnya termasuk di pasar tradisional, oleh karena itu sinergi dan konektivitas antara APKLI , Pemerintah dan lembaga Non Pemerintah menjadi kunci utama sehingga mampu mendampingi PKL dan pelaku ekonomi rakyat dapat maju dan berkembang dalam mengelola usahanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel ErnilabRizar menjelaskan PKL hampir 60% penggerak perdagangan di tingkat pasar, kalau kita bandingkan PKL dan pedagang Kios tentu lebih banyak PKL namun demikian Ia berharap PKL mengutamakan ketertiban dan mentaati aturan yang dibuat pengelola pasar tempat mereka berdagang.

“Dengan aktifnya APKLI diharapkan nantinya Pemerintah bisa lebih mudah dalam bersinergi untuk kegiatan kedepannya, ketika ditanyai awak media mengenai peran Disperindag Sumsel, “Kita supporting ya, didalam pasar/kalangan itu tetap kita sediakan lahan kosong, tidak semuanya kita bangun dan saya mengambil kebijakan bahwa pembangunan pasar tanpa dinding sehingga lebih luas dan cepat dalam proses dagangnya, dengan demikian pembangunan pasar tidak memakan biaya besar sehingga kita bisa bangun lima pasar/kalangan dalam setahun”, ungkapnya.

Pada Muswil APKLI terpilih Harmoko secara aklamasi.

Ketua terpilih Harmoko mengatakan melalui Muswil terwujud nya APKLI Sumsel yang progresif inovatif dalam membangkitkan perekonomian UMKM menuju normalisasi untuk tercapainya Sumsel maju bersama. (Al)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode