Griya Literasi

Atasi Lonjakan Sampah, Pemkot Terus Terapkan Sanksi Denda Sebagai Efek Jera

Selasa, 3 Des 2019 18:37 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Permasalahan sampah di kota Palembang menjadi perhatian serius pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Tercatat sebanyak 1200 ton sampah perhari yang dihasilkan oleh warga kota Palembang.

Melalui kegiatan diskusi Tata Kelola Sampah oleh Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang, Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda menghimbau untuk dapat saling bekerja sama guna menciptakan lingkungan yang bersih.

“Permasalahan sampah jadi perhatian serius pihaknya. Meski kota Palembang menjadi langganan Piala Adipura, namun keberadaan sampah yang ada di Palembang masih sulit teratasi dengan baik,” kata Fitri, Selasa (03/12).

Ia mengatakan, bahwa permasalahan sampah di kota Palembang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga semua pihak tidak bisa tutup mata. “Bayangkan saja dalam sehari itu ada 1.200 ton sampah, kalau sebulan 36 ribu ton. Sampah ini masih jadi permasalahan serius kita,” ujarnya.

Wawako dua priode tersebut juga menghimbau semua pihak untuk dapat saling bahu membahu mengatasi permasalahan sampah, mulai dari tingkatan RT hingga camat diharapkan dapat terus bergotong-royong mengatasi masalah sampah di Palembang.

Griya Literasi

“Kita rutin bergantian di seluruh Kelurahan lakukan gotong royong. Ini adalah wujud nyata dalam memberantas sampah. Tetapi, sangat disayangkan masih banyak warga yang terkadang menutup mata,” ungkapnya.

Masih dikatakannya, guna menimbulkan efek jera atas perbuatan buang sampah yang tidak pada tempatnya, pihak pemkot terus gencar dalam menerapkan Perda No 3 Tahun 2015 tentang buang sampah sembarangan. “Siapa saja yang tertangkap tangan membuang sampah sembarangan kita denda Rp500 ribu,” ucapnya.

Diketahui sebelumnya, Anggota DPRD Palembang, Abdullah Taufik juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkot Palembang untuk mengalokasikan anggaran kendaraan roda tiga atau motor sampah.

Menurutnya, fungsi adanya motor sampah tersebut sangatlah dibutuhkan guna mempermudah mengangkut sampah yang dibuang oleh warga depan rumah, kemudian motor tersebut membuang sampah ke mobil sampah atau tempat pembuangan sementara (TPS) yang telah disediakan.

“Kebersihan itu nomor 1 kalau lingkungan kita bersih maka kita akan sehat, tentu akan kita awasi terus kebersihan ini,” kata Abdullah Taufik. (wRc)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode