Sumsel Independen – Koalisi online Palembang gabungan dari komunitas driver online roda dua (2) dan empat (4) mengeluhkan dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) ke wakil rakyat di DPRD Provinsi Sumsel, Senin (19/9).
“BBM ini sudah naik, ngantri pulo bu,” kata Sandy Aulya saat audiensi ke DPRD Sumsel.
Sandy menegaskan pihaknya menolak dan minta dibatalkan kenaikan BBM. Selain itu, pemerintah diharapkan dapat melakukan penanggulangan dampak kenaikan BBM.
“Antrian panjang sekali, bisa sampai 50 meter. Butuh waktu 1 jam untuk antri. Padahal jika narik, sudah berapa orderan yang kami terima,” ungkapnya.
Mereka berharap DPRD Sumsel dan juga Gubernur Sumsel dapat menjembatani dengan pertamina untuk merealisasikan tuntutan.
“Minta tolong jembatani dengan pihak pertamina agar dapat jalur khusus,” keluhnya sembari memberikan tuntutan lain seperti meminta agar dapat menurunkan harga sembako Bantuan BLT jangan hanya 1 organisasi dan Pemerataan tarif.
Sementara itu, koalisi online Palembang diterima langsung oleh ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati SH MH didampingi Syaiful Padli dan Davis Al Jufri (Anggota).
“Terkait tuntutan rekan rekan dari berbagai komunitas driver online sudah menjadi kewajiban kami menerima dan menyalurkan aspirasi,” kata RA Anita.
Dikatakan, pihaknya nanti akan mempertanyakan dan minta ke pertamina agar bisa direalisasikan agar nanti jangan satu jalur dalam pengisian sehingga menimbulkan antrian panjang.
“Kasihan rekan-rekan ngantri panjang padahal mengejar orderan. Tinggal nanti kedepannya seperti apa ciri tanda niaga ojek online,” terangnya.
“Terhadap tuntutan penolakan kenaikan BBM sama seperti yang sebelumnya sudah kita tetuskan ke DPR RI dan Presiden. Yakinlah kami bekerja untuk rakyat,” tambah Syaiful Fadli.
“Terkait jalur khusus nanti akan coba kita upayakan juga komunikasi melalui Hiswana Migas,” timpal David. (Al)
Cak_In
<
Tidak ada komentar