Benny K Harman: Saya Rasa Presiden Jokowi Juga Mendukung Sistem Proposional Tertutup

Sumsel Independen — Polemik mengenai dugaan kebocoran uji materi sistem Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) terus memanas. Para pihak mulai mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo dalam menghadapi isu ini, mengingat pentingnya sikap kepemimpinan dalam menyikapi perubahan sistem pemilu yang fundamental.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Benny K Harman, menegaskan bahwa Presiden Jokowi perlu menunjukkan sikapnya terhadap dugaan kebocoran putusan MK tersebut. Jika Presiden memilih diam, publik akan menganggap bahwa beliau setuju dengan perubahan sistem proporsional terbuka menjadi sistem tertutup, sebagaimana rumor yang beredar.

“Apa sikap presiden, diam? Saya merasa Presiden Jokowi juga mendukung sistem tertutup. Hanya caranya tidak dengan mengubah UU Pemilu melainkan dengan meminjam tangan MK,” tegas Benny K Harman dalam pernyataannya yang dikutip Sumsel Independen dari akun Twitter pribadinya, @BennyHarmanID pada Sabtu (03/06/2023).

Namun, Benny juga menekankan bahwa kinerja MK tidak boleh didikte atau diintervensi oleh pihak manapun. Dalam menentukan putusan, MK harus menjaga independensinya dan tidak boleh ada penetrasi dari pihak luar, terutama partai politik.

“Apakah MK bisa didikte? Tangan tak kelihatan tentu bermain. Tapi rakyat kita kan sudah makin pintar,” tambah Benny.

Sementara itu, Ketua MK, Anwar Usman, menanggapi rumor terkait dugaan kebocoran putusan sistem pemilu. Ia menegaskan bahwa perkara tersebut belum diputuskan dan belum dimusyawarahkan.

“Perkara itu belum diputus. Belum dimusyawarahkan,” ungkap Anwar Usman kepada wartawan usai mengikuti Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis (1/6) lalu. (pp/net)