Griya Literasi

Bupati OKU Timur Inginkan Sosialisasi Gizi Buruk Lebih Mengakar Di Masyarakat

Kamis, 16 Des 2021 13:10 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Bupati OKU Timur Harapkan sosialisasi terkait stunting lebih intensif dan mengakar di masyarakat OKU Timur,hal tersebut disampaikan saat pembukaan Kegiatan evaluasi intervensi penanganan dan penurunan stunting sertan diseminasi pengukuran dan publikasikan stunting bersama OPD OKU Timur di Aula Bina praja II Kamis(16/12/2021)

Dalam Kegiatan evaluasi intervensi penanganan dan penurunan stunting juga dihadiri langsung ketua TP-PKK kabupaten OKU Timur Hj Sheila Noberta Lanosin SpA MKes Kadinkes OKU Timur Zainal Abidin.

Ketua pelaksana kegiatan evaluasi intervensi penanganan dan penurunan stunting Elwana dalam laporannya mengatakan tujuan untuk memastikan seluruh intervensi penurunan stunting dan implementasi dan intervensi paten khususnya di Desa lokus stunting.

Dengan tujuan memantau perkembangan program dan melihat sejauh mana pencapaian dalam pelaksanaan penurunan stunting di Kabupaten Oku Timur yang dan mengetahui efektivitas pelaksanaan penurunan stunting di Kabupaten Oku Timur.

“dapat kami sampaikan kepada bupati OKU Timur di bulan Oktober kita masih berada pada angka 82,82% dan diharapkan nanti pencerahan dari provinsi Bisa kita mencapai 100 persen ,”jelasnya

Griya Literasi

Sementara Bupati OKU Timur H.Lanosin Hamzah ST dalam arahannya mengatakan permasalahan stunting ini masuk ke dalam RPJMD Kabupaten OKU Timur artinya dari pusat sampai Kabupaten harus Selaras dalam hal ini.

“sering saya berjumpa dengan masyarakat banyak yang saya tanya,begitu saya lontarkan berbicara masalah Stunting atau gizi buruk kepada masyarakat banyak tidak mengetahui dari situ dapat dinilai bahwasanya sosialisasi tentang kekurangan gizi Ini belum mengakar dalam masyarakat kita atau, ini sudah jelas Penanganannya yang sudah kita lakukan seperti apa yang ditayangkan di dalam video tadi termasuk juga untuk pencegahan Posyandu Posyandu harus diaktifkan,”tegasnya

Bupati juga menambahkan permasalahan kekurangan gizi ternyata lebih dalam, bukan hanya karena sekedar ekonominya saja termasuk tentang sosialisasi Pernikahan Dini semata-mata Bagaimana mengedukasi masyarakat kita agar tidak terjadinya Stunting.

“mudah-mudahan dalam evaluasi yang dari tahun 2021,di akhir tahun ini menurun dari jumlah yang sudah disentuh sampai dengan 2022 tidak sebanyak yang tahun 2021 perintah pusat Pemerintah Kabupaten bahkan ke pemerintahan desa harus saling bersinergi untuk menurunkan angka stunting,”pungkasnya. (Jodi)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode