Sumsel Independen – Aminuddin salah satu petani cabai harapkan bantuan dari pemkab terkait hama penyakit tanaman cabai yang dialaminya.
Dimana Aminuddin merupakan petani cabai di dusun Bukit Napuh Kelurahan Bukit Sari kecamatan Martapura yang mengungkapkan ketika di wawancarai di kebun cabai miliknya yang terkena hama, rabu (12/1/2022).
“Waktu di awal awal subur sekali enak kita melihatnya hingga sampai dia berbunga dan berbuah lebat mulai muncul tanda tanda seperti pada buah cabainya, kering dan rontok seperti busuk,”ungkapnya
Aminuddin juga mengatakan dirinya sudah menggunakan berbagi obat organik dan kimia yang dia gunakan namun tidak berefek.
“Sudah mulai dari bahan organik maupun kimia di coba gak ada efeknya tetep seperti ini cabainya kering rontok , busuk tapi kami belum tau penyakit apa ini baru pertama kali kami mengalaminya ,sudah bingung kami menanganinya,”ungkapnya
Akibat penyakit yang menyerangnya tanaman cabai milik dirinya mengalami kerugian di atas Lima juta rupiah.
“Hitungnya ini udah gagal panen dari biasanya kalo normal sebelum sebelumnya harga bisa mencapai Rp.70.000 perkilogram kini melihat kualitas cabi yang rusak ini jadi Rp.15.000 perkilogram itupun hasilnya tidak ada banyak yang rontok dan kering ,di hitung hitung kerugian di atas lima juta rupiah,”imbuhnya
Ia juga berharap ada bentuk perhatian dari pemerintah daerah untuk bersama sama menceraikan solusinya terkait hama tanaman cabai ini.
“Saya berharap ada perhatian dari pemerintah daerah karena bukan hanya saya tapi petani lainnya juga mengalami hal serupa ,kami kurang paham hama apa ini dan baru kali ini terjadi jadi kami mohon bantuan solusinya seperti apa dan seperti apa penanganannya agar hal serupa tidak terulang kembali,”harapnya
Dinas pertanian kabupaten OKU Timur Melalui Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) kecamatan Martapura Nurhidayatullah SP merespon cepat laporan tersebut dan langsung meninjau lokasi yang terdampak
“Kami mendapatkan laporan tersebut langsung bergerak cepat di dampingi penyuluh pertanian desa tersebut langsung ke lokasi untuk mengecek langsung penyakit apa yang menyerang tanaman cabai milik petani tersebut,”jelasnya
Hidayat mengatakan ketika melihat kondisi di lokasi dan mengecek langsung penyakit tanaman cabai tersebut didapati bahwa (antraknosa) atau yang sering di kenal dengan nama jamur atau Patek,”jelasnya
Ia juga menambahkan penyakit tanaman cabai ini di sebabkan berbagi faktor diantaranya curah hujan yang tinggi drainase yang kurang baik.
“Alhamdulillah telah kami sampaikan kami kasih solusi dan tips mengatasinya mulai dari pemilihan Fungisida yang tepat ,mulai dari gejala awal dan penanganannya telah kami sampaikan,”ungkapnya
Hidayat juga mengimbau kepada para petani cabai untuk lebih berhati-hati mulai dari pemilihan jenis varietas unggul kondisi cuaca dan lokasi tanam untuk menekan terjadinya gagal panen terjadi
“Mudah mudahan apa yang telah kita sampaikan dan kita tangani langsung hari ini dapat membantu melihat dari kondisi cabai yang masih bisa di selamatkan ,dan kami juga akan terus bergerak cepat melakukan sosialisasi kepada petani,” pungkasnya. (Jodi)
Cak_In
<
Tidak ada komentar