Griya Literasi

Cegah Karhutla, Pemprov Sumsel Gelontorkan Dana Rp45 M 

Selasa, 30 Jun 2020 18:54 4 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen- Pemprov Sumsel terus menunjukkan perhatiannya dalam menangani dan mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tahun ini, Rp 45 Miliar digelontorkan untuk mencegah Karhutlah kepada 10 kabupaten yang kerap terjadi karhutla

“Baru tahun ini pemprov Sumsel memberikan bantuan senilai Rp 45 milyar untuk kabupaten terdampak guna membeli alat yang tidak habis pakai,” kata Gubernur Sumsel, Herman Deru usai menjadi Irup Apel Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Penanggulangan Karhutlah Provinsi Sumsel di di Lapangan Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (30/6).

Dimana 10 kabupaten yang mendapatkan bantuan anggaran penanggulangan karhutla tersebut yakni, Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, Pali, Muba, OKI, OKUT, Muratara, Muara Enim, Musi Rawas, OKUS. “Besaran anggaran yang diberikan untuk tiap kabupaten tersebut jelas berbeda. Itu akan ditentukan dari luas lahan di kabupaten tersebut,” paparnya.

Tidak hanya itu, dia menyebut juga ada empat kabupaten yang diberikan layar informasi indeks standar pencemaran udara (ispu). Dengan begitu bupati maupun masyarakatnya bisa tahu kondisi indeks pencemaran udaranya berapa.

“Bukan hanya bantuan moril kepada masyarakat. Kita juga mewajibkan perusahaan tersebut dalam hal penanganan. Dan ini dibuktikan oleh perusahaan tersebut salah satunya bantuan helikopter untuk memonitor lahan-lahan yang rawan terbakar. Karhutlah ini juga ditentukan oleh curah hujan. Jika curah hujan rendah maka potensi Karhutlah cukup tinggi, begitupun sebaliknya. Sebab itu kita butuh pengawasan bersama,” jelasnya.

Disinggung soal kemungkinan bertambahnya bantu anggaran dari Pemprov Sumsel ke kabupaten rawan karhutla, HD dengan optimis mengiyakannya.

“Apalagi ini pertama kali, tentu penambahan bantuan sangat memungkinkan. Mungkin tahun ini anggaran tersebut tidak cukup, tapi jika kinerja mereka terlihat tentu bantuan ini akan bertambah,” bebernya.

Terlebih, selain bantuan anggaran Rp 45 miliar untuk kabupaten, Pemprov Sumsel sendiri masih memiliki anggaran lebih dari Rp 100 milkar yang diperuntukkan untuk penanggulangan Karhutlah.

“Provinsi memiliki anggaran itu, jumlahnya sekitar Rp 100 miliar. Tentu itu digunakan untuk penanggulangan Karhutlah ini,” imbuhnya.

Dengan bantuan anggaran tersebut dia berharap, Sumsel dapat terbebas dari Karhutlah yang selalu menjadi ancaman setiap tahunnya.

Griya Literasi

“Namun ini juga harus ada peran dari masyarakat. Sejauh ini kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan secara ilegal dengan cara membakar sudah cukup tinggi. Kalau pun nantinya masyarakt ingin membuka lahan baru bisa berkomunikasi dengan Gapoktan yang telah dibentuk untuk selanjutnya dikomunikasikan kepada Dinas Pertanian untuk peminjaman alat membuka lahan baru seperti eskavator. Dengan kerjasama demikian maka kami yakin Karhutlah tidak akan terjadi lagi,” timpalnya.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan di Halaman Griya Agung, Apel Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Penanggulangan Karhutla Provinsi Sumsel kali ini dipusatkan di Lapangan Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir.

Wakil Bupati OKI HM Djakfar Shodiq mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Sumsel dengan memberikan bantuan penanggulangan Karhutlah. Dimana kabupaten OKI yang memiliki lahan yang berpotensi terbakar paling luas sangat membutuhkan bantuan itu. “OKI mendapatkan bantuan Rp 8 milyar karena pak Gubernur tahu betul OKI ini memiliki wilayah paling luas,” katanya.

Menurutnya, bantuan tersebut salah satunya akan diperuntukan untuk pengadaan alat baru dalam penanggulangan Karhutlah.

“Yang jelas utamanya untuk peralatan dan sarana prasarana. Saat inu kami telah membentuk satuan tugas dibeberapa desa yang dinilai luas dan rawan Karhutlah. Seperti di Desa Cengal, Tulung Selapan, Pampangan, Pedamaran dan Mesuji,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati mengatakan, bantuan karhutla untuk 10 kabupaten dan kota di Sumsel ini masuk dalam APBD Perubahan Sumsel. Hal itu karena anggaran penanggulangan karhutla di tahun ini sebelumnya tidak sebesar tersebut sehingga diajukan kembali di APBD-P 2020.

“Ini karena permintaan Gubernur Sumsel yang mengusulkan agar kabupaten dan kota yang rawan terjadi karhutla mendapat bantuan untuk pengadaan peralatan tidak habis sekali pakai,” ujarnya.

Dijelaskan Anita, pengajuan bantuan karhutla itu melihat situasi Sumsel yang setiap tahun selalu terjadi karhutla. “Pembagian bantuan ini secara proporsional, seperti Musi Banyuasin pasti lebih besar dari Musi Rawas. Ogan Ilir lebih besar dari Musi Banyuasin, karena Ogan Ilir belum punya ISPU sementara Musi Banyuasin sudah ada,” ungkap Anita.

Untuk diketahui, apel akbar yang diikuti ribuan personil gabungan mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan pihak lainnya tersebut yang digelar di Kebun Raya Sriwijaya tersebut merupakan simbol dari keseriusan dan kesiapan pemerintah dalam penanggulangan Karhutlah di Sumsel baik kesiapan personil maupun peralatan yang akan digunakan. (Ril/Al)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode