Griya Literasi

Diangkat Khodim Thoriqoh oleh Syekh Fadhil, Kiayi Hendra Diberi Gelar Al Qodiri

Minggu, 13 Mar 2022 08:47 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Pimpinan Ponpes Aulia Cendikia KH Hendra Zainuddin Diangkat Khodim Thoriqoh Qodiriyah Al Jilaniyah Al Aliyah Al Mubarokah oleh Cicit Syekh Abdul Qodir Jilani Prof Dr M Fadhil Al Jailani Al Hasani Al Huseini, Sabtu malam (12/3).

Ketua PCNU Palembang tersebut juga diberi gelar dengan menyandang nama Al Qodiri di akhir nama menjadi KH Hendra Zainuddin Al Qodiri.

“Disematkan nama belakangnya Al Qodiri,” kata Syekh Fadhil diiringi shalawat jamaah yang hadir.

Diketahui, Maulana Assayid Assyarif Syeikh Prof. Dr. Muhammad Fadhil Al-Jilani Al-Hasani lahir pada 1 April 1954 M di Desa Jimzaraq, Kurtalan, wilayah Is’ird, sebelah Timur Turki yang terkenal dengan kawasan ulama. Beliau adalah cicit dari generasi ke-25 Sulthanul Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Sejak usia 2 tahun oleh kakeknya, al-Quthub al-Alim Syekh Muhammad Shiddiq al-Jailani al-Hasani, beliau dibawa ke desa Tilan yang terkenal dengan daerah kalangan orang-orang mulia (Saadah Asyraf) dari trah al-Jailaniyah. Beliau besar di bawah bimbingan kakeknya tersebut. Hingga usia 13 tahun beliau kembali ke keluarganya di Jimzaraq untuk menyempurnakan pendidikan keagamaan.

Griya Literasi

Kemudian beliau dikirim oleh kakeknya melanjutkan belajarnya di Kota suci Madinah selama beberapa tahun. Hingga pada tahun 1978 M, terbesit dalam hati beliau untuk mencari dan meneliti buah karya Sulthanul Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani radhiyallahu‘anhu yang masih banyak berbentuk tulisan tangan asli (manuskrip).

Sejak saat itulah beliau habiskan waktu untuk mencari dan meneliti buah karya tersebut. Beliau kunjungi sekitar 50 perpustakan resmi (nasional) dan 10 perpustakaan khusus (sulit dimasuki khalayak umum) di lebih dari 25 negara. Kunjungan seperti ini beliau ulangi lebih dari 20 kali untuk beberapa negara.

Dalam kunjungan tersebut beliau berhasil menemukan 17 kitab dan 6 manuskrip, salah satunya Tafsir al-Jailani yang menurut telaahan beliau tidak ada duanya dan bandingannya di dunia ini. Beliau mensyarahnya dengan menghasilkan sekitar 9.752 lembar selain tafsir dan karya lain yang hilang yang tidak ditemukan di dunia ini selain dari usaha beliau.

Beliau pun akan terus mencari dan meneliti karya-karya Sulthanul Auliya yang sangat banyak dan masih tersebar di belahan dunia. Terlebih, selepas keliling dunia beliau menjadi tahu bahwa ada 14 kitab yang hilang, belum diketahui keberadaannya.

Dalam kunjungannya ke Palembang, beliau dihadirkan dalam pengajian manaqib abdul qadir jailani di Ponpes Aulia Cendikia. Selain itu, beliau juga akan menggelar doa bersama untuk mendoakan ulama ulama yang dikemas dalam doa ruwahan. (Rl)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode