Griya Literasi

Didoakan Santri, Anita Terharu Hingga Meneteskan Air Mata

Senin, 10 Agu 2020 14:51 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel IndependenKetua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH terharu didoakan santri pada hari puncak peringatan ulang tahun (HUT) ke-13 Ponpes Aulia Cendikia Talang Jambe Palembang, Sabtu (10/8). Bahkan, Ketua DPRD Sumsel perempuan pertama ini sempat meneteskan air mata ketika mendengar lantunan lagu “IBU” yang dinyayikan santri.

“Alhamdulilillah, bunda sangat terharu di doakan santri,” kata Anita dalam sambutannya.

Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Ponpes Aulia Cendikia Talang Jambe Palembang

Hal yang membuat spesial lagi karena HUT Ponpes Aulia Cendikia ini tak berjauhan dengan hari lahir Anita, 28 Juli lalu. Pemotongan tumpeng pun dilakukan dua kali, satu dipotong pengasuh Ponpes Aulia Cendikia, KH Hendra Zainuddin, M.Pd.I dan satu lagu oleh Ketua DPRD Sumsel.

“Saya meyakini kesuksesan karir hingga saya bisa menjadi Ketua DPRD Sumsel adalah kekuatan doa. Makanya saya mohon doanya selalu,” ungkapnya.

Menurut Anita, angka 13 adalah usia yang sudah matang, ia pun berharap Ponpes Aulia Cendekia dapat menjadi ponpes rujukan bukan hanya untuk santri/santriwati dari Sumsel, melainkan dari provinsi lain di Indonesia. “Setara dengan pesantren rujukan Nasional lainnya seperti di Jawa,” harapnya.

Griya Literasi

Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Ponpes Aulia Cendikia Talang Jambe Palembang

Dalam kesempatan tersebut, politisi Golkar ini menyampaikan, bahwa DPRD Sumsel saat ini tengah mengusulkan peraturan daerah (Perda) Ponpes turunan dari undang-undang 18 tahun 2019 tentang pondok pesantren (Ponpes).

“Dengan adanya Perda Ponpes, pemerintah turut andil dan bertanggungjawab terhadap ponpes,” ungkapnya.

Ditambahkan, saat ini sedang dibahas untuk masuk Prolegda (Progam Legislasi Daerah), jadi nanti memuat turunan-turunan undang-undang itu sendiri. “Kita berharap dengan adanya perda semakin ada penguatan terhadap ponpes, terutama kepedulian pemerintah,” sambungnya.

Masih menurutnya, ditengah pandemi Covid-19 ini banyak ponpes yang mengalami kesulitan keuangan.

“Diharapkan dengan adanya perda, bisa jadi tanggungjawab pemerintah, selama ini hanya melalui hibah,” ujarnya.

Secara teknis Anita belum tahu apakah dengan Perda tersebut, ponpes kedepannya masuk kedalam kewenangan Dinas Pendidikan atau Diknas lainnya, karena saat ini masih dalam pembahasan.

“Kita belum tahu kisi-kisinya, dengan adanya perda didalam tentu akan ada Anggarannya. Pokoknya perda pondok pesantren ini harus diwujudkan,” katanya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Aulia Cendekia, Ustadz Hendra Zainuddin menuturkan dalam rangka memperingati HUT ke 13, pada tahun ajaran baru mendatang akan menggratiskan biaya sekolah bagi anak yatim-piatu yang ada di kelurahan Talang Jambe, Palembang.

“Khusus anak yatim, anak piatu dan anak yatim-piatu yang ada di kelurahan Talang Jambe gratis, mulai dari madrasah ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Ini bentuk kepedulian Ponpes Aulia Cendekia terhadap dunia pendidikan,” tukasnya. (Al)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode