Griya Literasi

Diskominfo OKUT Sambut Baik kedatangan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas 1 Palembang

Jumat, 21 Mei 2021 14:30 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKU Timur kedatangan tim dari Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas 1 Palembang, dibawah Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Kamis (20/05/2021).

kadin kominfo arfan hermawan ST MM menyambut baik kedatangan dari tim balai monitor

“Kedatangan dari pihak Balai Monitor untuk menertibkan frekuensi radio serta kegiatan pelaksanaan Ujian Negara Amatir Radio (Unar) yang akan dilaksanakan nanti di OKU Timur ,”jelasnya

Yang mana Kedatangan dari pihak Balai Monitor ini untuk melaksanakan rapat teknis finalisasi pemantapan terkait dengan rencana pelaksanaan kegiatan sosialisasi Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi dan spektrum frekuensi radio serta kegiatan pelaksanaan Ujian Negara Amatir Radio (Unar) yang akan dilaksanakan nanti tanggal 10, 11 juni 2021 yang rencananya akan dilaksanakan di OKU Timur.

Griya Literasi

“Nanti akan ada ujian bagi masyarakat yang berminat untuk menjadi anggota Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari). Di OKU Timur ini sendiri sudah 7 orang yang mendaftar untuk ikut ujian ini. Masih banyak waktu sampai 7 juni nanti, pendaftaran bisa dilakukan secara online. Dan untuk pendaftaran ini sudah diumumkan melalui radio dan bisa di akses melalui online,” terang Ir Muhammad Sopingi MM Kepala Balai monitor spektrum frekuensi kelas 1 Palembang.

Dirinya menjelaskan, untuk anggota Orari di OKU Timur sendiri saat ini memang belum ada, karena di OKU Timur juga belum ada wadah Orari, sedangkan kalau Orari Sumsel ada 3000 anggota. Disebutkannya, dengan ada Amatir Radio ini yang diwadahi oleh Orari banyak sekali manfaatnya dari kegiatan amatir radio ini.

Pertama untuk kegiatan sosial, keamanan lingkungan, dan dapat menyalurkan berbagai informasi ke daerah-daerah pedalaman yang memang belum ada fasilitas Internet atau telekomunikasi.

“Misalnya ada informasi kebakaran hutan, atau penyampaian informasi lainnya dapat disampaikan ke daerah-daerah pedalaman yang tidak ada jaringan telekomunikasi atau Internetnya melalui Orari ini. Misalnya ada bencana, yang saat itu fasilitas komunikasi semuanya tumbang, tentu yang hanya bisa kita gunakan melalui Orari ini,”jelasnya. (Jodi)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode