Griya Literasi

Ground Breaking, Palembang Satu-satunya Penerima Dana Hibah dari Pemerintah Australia

Kamis, 5 Nov 2020 02:11 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Palembang jadi kota pertama di Indonesia yang menerima dana hibah dari Pemerintah Australia untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Hal ini dikemukakan Wali Kota Palembang Harnojoyo, di acara ground breaking pembangunan IPAL Selayur, di Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Rabu (4/11/2020).

Ground breaking secara simbolis dilakukan oleh Wali Kota Palembang Harnojoyo, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, dan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga,

“IPAL ini tentu bermanfaat untuk pengelolaan limbah rumah tangga masyarakat, yang selama ini langsung dibuang ke perairan Sungai Musi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Australia atas dana hibah ini,” kata Harnojoyo.

Ia menuturkan, proyek IPAL Selayur ini sudah dimulai pada 2017, namun baru tahap pematngan lahan.

“Tahun ini pembangunan instalasnya. Mudah-mudahan selesai tepat waktu dan bermanfaat bagi masyarakat.”

Bila ini selesai, kata Harnojoyo, tugas Pemerintah Kota Palembang adalah pada tahapan sambungan rumah tangga.

Tahap awal untuk pemasangan 8.000 sambungan, dan dilanjutkan hingga 21 ribu sambungan, dengan perkiraan anggaran Rp120 miliar.

“Nanti sistemnya sharing dengan Pemprov Rp 60 miliar, Kota Rp 60 miliar. Dengan 21 ribu SR maka masyarakat yang bisa merasakan manfaat IPAL ini capai 100 ribu jiwa,” jelasnya.

Adapun proyek IPAL Selayur ini butuh dana total Rp1,2 triliun. Pemerintah Australia memberikan dana hibah senilai 45 juta dolar atau sekitar 450 miliar.

Pembangunan IPAL hibah dari Pemerintah Australia, ini bakal mencakup semua air limbah rumah tangga, saluran cucian, kamar mandi, sanitasi, dan lain-lain yang masuk dalam pengelolaan air limbah skala perkotaan.

Griya Literasi

“Pengelolaan IPALnya akan diserahkan ke PDAM Tirta Musi, saat ini sedang dipersiapkan,” kata Harnojoyo pula.

Menurut Harnojoyo, keberadaan IPAL Sei Selayur sangat penting bagi peningkatan sanitasi air bersih. Karena seperti diketahui, kondisi perairan sungai Musi saat ini semakin mengkhawatirkan akibat pencemaran lingkungan.

“Air itu harusnya jernih, tapi karena pencemaran jadi hitam. Terlalu banyak sampah dan limbah rumah tangga lainnya. Namun, dengan IPAL maka 69 persen air limbah masyarakat Kota Palembang dapat diolah menjadi lebih baik.”

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, MEng.Sc, mengatakan, dipilihnya Palembang untuk menjadi pilot project karena ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini dinilai lebih siap dari kota-kota lainnya.

“Baik secara lahan, kesiapan lainnya. Bahkan komitmen kepala daerahnya juga patut diapresiasi,” ujar Danis.

Ia juga mengatakan, selain dana hibah dari Australia, pembangunan IPAL Selayur ini juga bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Palembang.

Ia melanjutkan, pada tahap awal pembangunan pipa transmisi sudah dilakukan pada tahun 2017-2019 melalui Kementerian PUPR. Jadi, pada saat ini sudah terbangun jaringan pipa tranmisi utama sepanjang 5500 meter dari total kurang lebih 8 ribu meter.

“Ya ini merupakan proses yang cukup panjang, kami juga berharap sejak tahun 2017 sampai saat ini. Bahkan close date yang diberikan kita perpanjang sampai 2024. Maka dari itu, waktu yang diberikan harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya sehingga pembangunan IPAL ini sesuai dengan jadwalnya, mutu serta dan tepat biayanya,” kata Danis pula. (Ril/Al)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode