Sumsel Independen – Naiknya harga kedelai di pasaran yang sangat tinggi,membuat para produsen tahu Dan tempe di Kabupaten OKU Timur terpaksa tidak berjualan sementara dan mengurangi produksinya, Selasa (06/1/2021)
Salah satunya adalah produsen dan pedang tahu di pasar Martapura Alfi nur (25) yang telah memproduksi tahu selama enam tahun yang lalu, ia mengaku sudah satu Minggu ini tidak memproduksi tahu di Desa Sungai Binjai kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur lantaran tingginya harga bahan baku kedelai di pasaran.
Alfi nur menjelaskan biasanya kami menghabiskan 50 kilogram kedelai dalam satu kali produksi sedangkan sudah beberapa Minggu ini harga kedelai terus meningkat naik dan sekarang sudah mencapai Rp.9.500 per Kilogramnya biasanya harga normal sebelum kenaikan kedelai di pasar Martapura seharga Rp.7.500 perkilogramnya “ujarnya
dengan tingginya harga kedelai di pasar “saya terpaksa tidak memproduksi tahu selama satu Minggu lalu dan baru memulai produksi lagi pada Minggu ini, dan dengan terpaksa mengurangi produksinya, yang biasanya satu hari bisa memproduksi 25 kilogram tahun sekarang menjadi 20 kilogram dengan tetap mematok harga yang sama 1000 per tiga buah tahu “imbuhnya.
Dia mengaku tidak tahu persis penyebab kenaikan kedelai. Tapi dia memilih untuk mengurangi produksi agar tidak rugi “Enggak tahu naiknya kenapa. Kata penjual di pasar dari sana sudah naik.
“Kami mengharapkan dari pihak yang terkait untuk menurunkan harga kedelai karena sudah sangat melampau tinggi di pasaran “ujarnya
Begitu juga salah satu pembeli dan pedangan sayur keliling yang kebetulan sedang membeli tahu Arif (24) “saya sudah empat hari ini tidak menjual tahu karena sulit mendapatkannya di sebabkan tingginya harga kedelai di pasar jadi saya merugi. (Jodi)
Cak_In
<
Tidak ada komentar