Griya Literasi

HD Harapkan  Forum Rektor dan Pergunu Sumsel Dapat Membuat Kurikulum Pembentukan Karakter dan Akhlak Bagi Anak Didik

Minggu, 7 Feb 2021 19:26 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Profesi sebagai pendidik baik guru ataupun dosen merupakan pekerjaan sangat mulia. Pendidik tidak identik hannya mengajar dalam kelas semata. Namum keteladanan akhlak dari seorang  guru dan dosen juga akan menjadi contoh bagi kalangan masyarakat diluar sekolah atau kampus.

“Sampai-sampai sudah pensiunpun tetap dipanggil sebagai guru yakni untuk digugu dan ditiru. Mulai dari gerak tubuh, tingkah laku ataupun tutur katanya. Guru juga harus maksimal hadir ditengah masyarakat sebagai contoh tauladan yang baik,”  ujar Gubernur H. Herman Deru saat menyampaikan sambutan pada pengukuhan Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIS) Kopertais Wilayah VII Sumbagsel dan Pelantikan Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) Wilayah Sumsel, di Griya Agung Palembang, Minggu (7/2).

Herman Deru menyebut, dirinya sangat antusias menghadiri Pengukuhan Forum Rektor PTKIS Kopertais Wilayah VII Sumbagsel dan Pelantikan Pengurus Cabang  Pergunu Wilayah Sumsel.

“Saya dengan sangat antusias pagi hari ini mengawali kegiatan rutin. Meski hari libur tapi saya tidak pernah libur kerja. Tetap bekerja tapi tidak dikantor tapi melayani masyarakat. Seperti hari ini melayani guru dan dosen,” tambahnya.

Dia menyebut, keberadaan Forum Rektor PTKIS  dan Pergunu harus memiliki tata tertib administrasi yang baik serta memiliki visi dan misi yang sama dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Griya Literasi

“Pemerintah akan selalu hadir dalam setiap kondisi apapun. Mulai dari urusan signal memudahkan anak-anak didik kita dalam  belajar daring,” imbuhnya.

Dijelaskannya, dengan adanya organisasi Forum Rektor Kopertais dan Pergunu ini akan mempermudah dalam mendiskusikan apa saja tentang kurikulum, terutama masalah akhlak yang baik.

“Jangan pernah kita  memaksakan kehendak, yakni dengan menjadikan orang harus ikut dengan kita. Jangan sampai mengkotak-kotakan diri, karena kita ini heterogen suku dan agama,” ucapnya.

Disisi lain lanjut HD, diperlukan kerjasama tiga unsur yakni, ulama, umaro dan umat untuk mewujudkan Sumsel lebih baik.

“Ketiganya harus kompak. Tidak bisa sendiri-sendiri dalam mencapai tujuan bersama,” tandasnya.

Sementaran itu, Koordintor Perguruan Tinggis Sumbagsel, Prof Nyayu Khodijah menyebut  ada 30 perguruan tinggi keagamaan swasta se- Sumbagsel di bawah Kepertasi VII.

“Setelah pelantikan ini, kita berharap adanya kerjasama dan saling mendukung  dalam memajukan Perguruan Tinggi Swasta di Sumbagsel,” ucapnya.

Dilain pihak  Ketua Pergunu Pusat, Prof Dr KH Asep Saifyddin Chalim, MA mengatakan, banyak lembaga pendidikan yang dinaungi oleh Pergunu. Selain itu lanjut dia, keberadaan Pergunu diharapkan akan memberikan dampak baik bagi keberlangsungan pendidikan salahsatu programnya  melalui skema beasiswa.

“Dengan pengukuhan ini, saya yakin Sumsel akan menjadi pusat pendidikan di Indonesia bahkan dunia,” tandasnya. (Ril/Al)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode