Griya Literasi

HD Inginkan BSI Proaktif Edukasi Masyarakat Terkait Manfaat Ekonomi Kerakyatan Syariah 

Rabu, 17 Feb 2021 19:25 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Herman Deru meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan manfaat ekonomi kerakyatan secara syariah.

“Masyarakat kita tentu membutuhkan pencerahan atau edukasi, bagaimana konsef yang dijalankan dari Bank Syariah,  utamanya dalam rangka membangun ekonomi kerakyaan secara syar’i,”  tegas Gubernur saat menerima audinesi Pimpinan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk Regional Office III Palembang di ruang tamu gubernur, Rabu (17/2/21) siang.

Lebih lanjut Gubernur  HD mengatakan, dirinya menyambut baik kahadiran BSI di Sumsel. Mengingat 90 persen dari sekitar 85 juta penduduknya beragama Islam. Keberadaan komunitas muslim yang besar ini lanjutanya tentu menjadi pangsa pasar strategis dalam pengembangan perbankkan  syariah di Sumsel.

“Kehadiran BSI di Sumsel ini utamanya bagi pelaku ekonomi dan pelaku usaha muslim sangat memberikan harapan, karena Sumsel orangnya  taat azas. Orang Sumsel fanatik agamanya, tetapi patuh dengan aturan negara,” ucapnya.

Kedepan HD berharap, BSI dapat memberikan kontribusinya dalam pelaksanaan jalannya program pemerintah daerah seperti memberikan corporate social responsibility (CSR)  kepada masyarakat sekitar.  Salah satunya CSR berupa signal internet disekitar area pelayanan sebagai upaya dalam membantu masyarakat yang menjalankan usaha melalui jaringan internet, termasuk membantu para anak didik yang belajar secara daring.

“Kedepan ini ada Festival Anak Soleh Se-Indonesia yang akan digelar di Sumatera Selatan. Saya harap juga BSI dalam memberikan kontribusinya  selain memberikan edukasi pada masyarakat kita,”

Griya Literasi

Luasnya wilayah Sumsel, tentu menjadi tantangan bagi BSI dalam melakukan sosialisasi ke masyarat yang ada di kabupaten/kota, namun dirinya yakin hal itu tidak jadi masalah  karena kondisi infrastruktur jalan di Sumsel sudah  rampung  diperbaiki. Untuk itu dia minta  BSI dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, terutama dalam menjawab kebutuhan masyarakat tanpa harus mematikan bank syariah yang dimiliki oleh daerah.

“Pemerintah Sumsel telah memiliki berbagai program, seperti Bank Wakaf Mikro, Program Rumah Tahfidz dan memiliki ribuan pondok pesantren yang tersebar di 17 kabupaten/kota. Ini juga menjadi bagian tanggung jawab dari BSI,” tandasnya.

Sementara itu, Region CEO PT Bank Syarih Indonesia Tbk Regional Office III Palembang, Dedy Suryadi Darmawan mengatakan, pada 21 Januari 2021 lalu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah telah resmi bergabung (marger).  Untuk wilayah Sumatera membawahi 6 Provinsi mulai dari Sumatera Barat  hingga Lampung dengan kantor Kanwil berpusat di Palembang Sumsel.

“Kantor utama ada di Jala Rivai Palembang. Saat ini kita telah memiliki 30 cabang di seluruh daerah di Sumsel,” tegasnya.

Lanjut Dedy saat ini aset BSI sekitar 140 triliun dan menjadi yang terbesar, karena itu dia oprimis  BSI optimis bisa mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia, termasuk di Sumsel sebagai alternatif bagi masyarakat.

“Kita menemui Gubernur Sumsel ini, untuk meminta support dan berharap bisa diterima sebagai kekuarga besar di Sumsel,” ucapnya. (Ril/Al)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode