Griya Literasi

Herman Deru Baca Puisi di Depan Para Seniman

Senin, 10 Agu 2020 10:11 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Sebagai dukungannya terhadap perkembangan seni puisi, Gubernur Sumsel hadir dan membuka langsung kegiatan karya sastra baca puisi, musikal puisi, dan drama monolog dalam rangka memperingati hari puisi Indonesia 2020 yang diprakarsai oleh Sanggar Seni dan Budaya Teather Alam di Museum Pejuang AK Gani Palembang, Minggu (9/8).

Bahkan kesepatan itu juga dimanfaatkan HD untuk unjuk kebolehan membacakan puisi.

Puisi yang diketahui karya Chairil Anwar dangan judul Do’a yang dibacakan orang nomor satu di Sumsel itu sontak membuat para tamu undangan, anggota Sanggar Seni dan Budaya Teather Alam, serta para seniman terenyuh.

“Saya sengaja membacakan puisi ini sebagai penyemangat agar seniman puisi ini terus berkarya. Sebab puisi bukan hanya untuk kalangan tertentu, namun dapat dikonsumsi siapa saja,” kata HD.

Puisi berjudul Do’a yang dibacakan HD memang memiliki makna yang sangat dalam. Dimana puisi tersebut memiliki pesan agar kita harus tetap mengingat Tuhan dalam setiap keadaan. Ketika dalam kesusahan, kita berdoa kepada Tuhan karena Tuhan itu Maha Penolong dan Maha Pengampun.

Griya Literasi

“Buatlah karya yang memberikan semangat, termasuk ketika pandemi covid-19 saat ini,” tuturnya.

Sementara itu, aksi Gubernur Sumsel Herman Deru dalam membacakan puisi membuat Ketua panitia yang juga Pimpinan Sanggar Seni dan Budaya Teather Alam Palembang, Edwin Fast berdecak kagun. Bahkan, Edwin mengatakan, ekspresi Herman Deru dalan membacakan puisi layaknya seorang penyair.

“Beliau (Herman Deru), jika dari pembawaan dan vokalnya seperti penyair. Beliau pun sudah lama sejak SMA sudah terbiasa membaca puisi),” katanya.

Tidak hanya itu, di tahun 2016 lalu, Hermab Deru juga sempat membacakan puisi di acara serupa yang digelar Sangar Seni dan Budaya Teather Alam.

“Saat itu beliau belum menjadi gubernur, alhamdulilla datang kali ini sudah menjadi pemimpin kita. Dan yang kita salut, ekspresi serta penghayatan dalam membacakan puisi tidak berubah,” pungkasnya. (Ril/Al)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode