Griya Literasi

Imbas BBM Naik Harga Kebutuhan Pokok Ikut Merangkak Naik

Kamis, 15 Sep 2022 15:33 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai berimbas terhadap naiknya sejumlah kebutuhan bahan pokok di Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumsel.

Selain harga naik, tingkat pembeli masyarakat juga terlihat menurun. Hal ini berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional Martapura, Kabupaten OKU Timur, Kamis (15/9/2022) pagi.

Sepinya pembeli di pasar ini membuat sejumlah pedagang lesu. Bukan hanya pedagang sembako saja, namun pedagang pakaian dan kebutuhan lainnya juga turut mengalami imbasnya.

Kartila salah satu pedagang sembako mengatakan, untuk harga kebutuhan bahan pokok saat ini belum ada kenaikan signifikan.

Sebab, sembako yang ia jual merupakan stok lama sebelum adanya kenaikan harga BBM.

Namun, ia memprediksi kenaikan akan tetap terjadi karena ongkos kirim pasokan sembako pasti ikut naik, imbas naiknya BBM subsidi.

Kartila merincikan, untuk saat ini harga beras medium yang ia jual masih kisaran Rp 10 ribu perkilogram. Sedangkan beras premium dìharga Rp 12 ribu perkilogram.

Kemudian, untuk harga gandung curah saat ini masih Rp 10 ribu dan gandum premium dalam kemasan Rp 12 ribu perkilogram.

Selain itu, untuk harga minyak goreng saat ini masih terbilang stabil dari kisaran harga Rp 12 ribu hingga Rp15 ribu perkilogram, tergantung dengan merknya.

“Kalau harga belum naik signifikan, karena yang kita jual stok lama sebelum BBM naik. Cuma kendala saat ini pembeli makin sepi, jadi kita jualan juga lesu,” ujar Kartila.

Griya Literasi

Ia mengatakan, daya beli masyarakat menurun ini sejak dampak pandemi covid 19. Namun dìtambah dengan BBM naik, pengunjung pasar justru semakin sepi.

“Daya beli masyarakat saat ini sangat jauh merosot. Mungkin karena pendapatan masyarakat juga turun, apalagi banyak kebijakan pemerintah justru menyusahkan,” bebernya.

Naiknya harga kebutuhan juga dìakui pedagang Herwin, dìmana saat ini harga bawang merah yang ia jual sebelumnya Rp 22 ribu perkilo sekarang menjadi Rp 25 ribu.

Kemudian, harga bawang putih sebelumnya Rp 15 ribu sekarang naik menjadi Rp 17 ribu perkilogram.

“Untuk harga Gula masih stabil dì harga Rp 13 ribu perkilogram. Kemudian untuk harga telur ayam yang jumbo saat ini Rp 30 ribu perkilogram dan yang kecil Rp 28 ribu,” ujarnya.

Bebeda dengan harga cabai, saat ini harga cabai dì Pasar Tradisional Martapura justru mengalami penurunan dari sebelumnya.

Dìmana, untuk harga cabai rawit dikisaran Rp 50 ribu perkilogram, cabai besar Rp 60 ribu dan cabai setan Rp 60 ribu.

“Kalau stok cabai sejauh ini masih aman, karena petani banyak yang sudah panen. Namun imbas BBM naik ini daya beli masyarakat turun drastis,” ucap Hendri.

Hendri berharap, kondisi daya pembeli sepi ini tidak berangsur lama dan bisa kembali normal. Sebab jika hal ini berlangsung lama, maka imbasnya pedagang akan banyak yang gulung tikar alias bangkrut.

“Jika dua sampai tiga hari dagangan kita gak laku, maka kita akan kembali turunkan harga jual. Kalau tidak maka kerugian akan semakin besar. Lama-lama kalau kondisi ini terus belanjut, maka siap-siap gulung tikar,” bebernya. (J)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode