Griya Literasi

IPA dan OVI Dinilai akan Bersaing Ketat dalam Pilkada Ogan Ilir

Minggu, 23 Agu 2020 16:30 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Hanya terpau sekitar 5-6 persen, persaingan antara incumbent Ilyas Panji Alam (IPA) dengan Wazir Noviadi Mawardi alias (OVI) dinilai sengit pada Pilkada 9 Desember mendatang. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indomatrik Sumsel, Wahyudi Abdullah di Hotel Amaris Palembang, Minggu (23/8).

“Tingkat elektabilitas IPA 42,50 persen sementara perolehan Ovi dikisaran 37,25 persen,” kata Wahyudi.

Menurutnya, hasil tersebut setidaknya terungkap dari segmen atau karakteristik pemilih milenial (pemula & gen z) yang mendominasi populasi pemilih di Ogan Ilir dengan kisaran 35 persen dari keseluruhan pemilih.

“Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei Indomatrik pada 11-15 Agustus lalu, dengan total 440 responden secara proporsional tersebar di seluruh 16 Kecamatan, dimana secara random di kelurahan/Desa dengan perbandingan karakteristik demografis dan geografis yang proposional,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa metode wawancara dilakukan pada responden dengan cara bertatap muka, menggunakan Mulistage stage random sampling dipilih dengan metode survei, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 4,8 persen.

“New normal new leader. Era baru pemimpin baru. Ungkapan ini mengiang sekaligus mendominasi pembicaraan pemilih segmen milenial. Sekalipun sudah empat tahun sosok IPA memimpin Bumi Caram Seguguk, dan masyarakat sudah merasakan hasilnya,” tuturnya.

“Katakan dalam penanganan masalah pendidikan, kesehatan, hingga penyediaan listrik. Namun, perilaku dan loyalitas generasi milenial tergolong rendah. Saat ada figur yang mewakilinya, generasi milenial dengan mudah akan berpaling,” tambahnya.

Griya Literasi

Menurutnya, dua nama di atas diprediksi akan bersaing ketat. Terbukti tingginya tingkat popularitas para balon Bupati OI akan berpengaruh pada tingkat kesukaan (liketability). Hal tersebut terlihat dari 6 nama yang berkembang muncul hanya dua nama yang bersaing memiliki kesukaan yang signifikan.

“IPA dan OVI sosok yang saling kejar mengejar setidaknya sampai bulan Agustus 2020 menjelang pendaftaran ke KPU-OI dibanding kandidat lainnya,” ungkapnya.

Masih dikatakannya, tingkat popularitas Ilyas Panji Alam sebesar 94,50 persen, sementara AW Noviandi Mawardi mengejar di urutan berikutnya 89,45 persen sampai awal agustus ini.

“Sementara balon (bakal calon) lain terlihat tidak mengalami kenaikan bahkan stag, terbukti di lapangan mereka-mereka yang berminat maju namun tidak terlihat gerakan yang masif di tengah tengah masyarakat,” ulasnya.

Kepopuleran dua kandidat bersaing ketat tersebut setidaknya tergambar berbagai alasan yang terungkap di mata masyarakat Ogan Ilir. Alasan ingin bupati baru, calonnya masih muda, melihat kiprah orang tuanya pernah membnagun OI, mencari yang lebih baik lagi, menginginkan perubahan dan pembaharuan, coba pemimpin baru setidaknya melekat pada sosok balon AW Noviandi Mawardi biasa disapa Ovi.

“Masyarakat yang menginginkan kembali petahana melanjutkan kepemimpinanya diantaranya dianggap berpengalaman, merakyat, kerja nyata, tinggal melanjutkan program, tidak ada pilihan lain,” sambungnya.

Soal swing voters, dijelaskannha, masih tingginya pemilih yang mengambang atau belum menentukan (swing voters)

disertai masih ada kemungkinan untuk merubah pilihan calon Bupati hingga saat pemilihan nanti.

“Dikarenakan belum tahu program dari balon bupati 34,70 persen, menunggu massa kampanye/sosialisasi 21,80 persen. Masih mempertimbangkan mana yang terbaik 13,70 persen, menunggu penetapan calon oleh KPU 9,70 persen,” paparnya. (Ril)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode