Griya Literasi

Kembali Geluti Hobi Lama di Tengah Pandemi Covid-19

Kamis, 8 Okt 2020 11:03 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel IndependenHobi bercocok tanam di saat Pandemi Covid-19 kerap kali menjadi kebiasaan masyarakat guna mengisi waktu ketika berbagai pekerjaan diharuskan untuk dilakukan dirumah. Seperti yang dilakukan oleh Suyanto ST, dengan menggeluti kembali hobinya, Pandemi Covid-19 dimanfaatkan Suyanto untuk merawat dan kembali membudidayakan puluhan tanaman Bonsai di lantai dua rumahnya.

Bahkan, tanaman Bonsai buah hasil tangan dinginnya tersebut juga sering kali mendapat tawaran harga yang cukup fantastis, mulai dari dari 15 hingga 20 juta rupiah untuk satu tanaman Bonsai.

“kalau harganya relatif, yang paling bagus, pernah ditawar diharga 15 sampai 20 juta, bahkan 2000 Dolar juga sempat ada. Tetapi ini belum kita berikan karena memang kita perlu proses pematangan,” kata Suyanto, Rabu (07/10).

Direktur Utama PT Adhiguna Musi Maritim itu juga menilai, bahwa Bonsai merupakan tanaman yang kecil dan unik serta memiliki nilai yang fantastis ketika tanaman tersebut berhasil dijadikan sempurna oleh para penghobi.

“Karena, ketika Bonsai ini sudah jadi, nilai jualnya ini tinggi, bahkan kontes Lokal, Nasional hingga Internasional itu ada semua. Kalau di Palembang ini dibawah naungan Paguyuban Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Sumatera Selatan,” ujarnya.

Dalam pantauan, nampak puluhan tanaman Bonsai dipanjangkan rapi oleh Suyanto di lantai dua rumahnya dengan hembusan angin dan sinar matarhari.

“Saya memang telah menyukai Bonsai sejak 20 tahun yang lalu, namun saat ini kan Bonsai sedang membuming di Palembang, beriringan dengan kondisi Covid-19 saat ini, saya mulai beraktivitas kembali diperbonsaian ini lagi,” tuturnya.

Griya Literasi

“Saya dari dulu memang dilatar belakangi dari Petani Bonsai, dan ketika saya lihat di kota Palembang ini membuming, maka saya termotivasi lagi sehingga ingin menciptakan karya-karya seni di bidang perbonsaian kembali dan menimbulkan suatu Chemistry baru, yaitu Hobi yang bernilai jual tinggi,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan, meskipun disela kesibukannya dalam memimpin perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Keagenan Pelayaran Kapal dan Bongkar Muat Kapal, namun aktivitas dalam menggeluti Hobi Bonsai dirasakannya tidak menggangu dalam pekerjaan-pekerjaan lainnya.

“Bonsai saya ini kan di atas rumah, jadi sekalian kita berolah-raga dan berjemur, dari pukul tujuh pagi hingga pukul sembilan kita aktivitas di Bonsai, setelah itu kita baru aktivitas di Jasa Keagenan Pelayaran Kapal dan Bongkar Muat Kapal,” ungkapnya.

Dirinya juga menganggap, bahwa kegemaran dalam merawat dan menekuni Hobi Bonsai tersebut dapat menghilangkan rasa penat disela-sela kesibukannya sehari hari. “Di dalam Hobi ini juga saya merasa sangat senang, karena kegemaran dalam menekuni Bonsai ini dapat menghilangkan stres,” tuturnya.

“Ketika Bonsai yang kita rawat ini sudah bernilai jual, kemudian kita jual dan itu pastinya mendapatkan untung, lalu kita kembali membuat yang baru,” lanjut Suyanto.

Dijelaskannya , untuk menghasilkan Bonsai yang baik, berbagai proses harus dijalani dengan suatu kesabaran, mulai dari bonggol, persemaian, pembentukan hingga pengarahan cabang.

“Nanti kalu sudah komplit, kita bikin perantingan, yaitu anak ranting, cucung ranting, baru jadi matang dan sempurna sehingga baru bisa untuk diikutkan di dalam kontes,” pungkasnya. (Cak_In)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode