Griya Literasi

Ketua DPRD Sumsel Apresiasi Pengendalian Covid-19 di Prabumulih

Jumat, 17 Jul 2020 16:33 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen- Ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati SH MH mengapresiasi langkah Pemkot Prabumulih dalam penanganan Covid-19. Pasalnya, Covid di kota ini terkendali dan terus menurun, padahal sebelumnya dinyatakan zona merah dan sempat menerapkan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB).

“Kita apresiasi penanganan Covid -19 di Prabumulih yang sekarang sudah new normal,” kata Anita saat kunjungan kerja monitoring dampak Covid-19 pada New Normal di Pemkot Prabumulih, Jum’at (17/7).

Dikatakan Anita, Prabumulih bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam penanganan Covid-19. Berbeda dengan Palembang yang juga sempat ditetapkan zona merah dan PSBB, grafiknya terus naik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Sumsel, pasien Covid-19 di Prabumulih sebanyak 43 orang, sebanyak 4 orang meninggal dan 33 diantaranya sembuh. Sedangkan 6 masih dirawat.

“Artinya penanganannya terkendali, tidak terjadi kenaikan yang signifikan dan yang sembuh sangat banyak, masyarakat pun terpantau sudah beraktivitas seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan dan ini harus terus disosialisasikan, jangan anggap enteng,” ungkap Anita.

Griya Literasi

Sementara itu, walikota Prabumulih HM Ridho Yahya menerangkan, penanganan Covid-19 di kota Parbumulih terkendali karena pihaknnya serius dalam pencegahannya, disamping peran serta masyakat yang aktif mencegah virus tersebut.

“Kuncinya disiplin ketika penerapan PSBB. Kita termasuk daerah yang awal terkena di Sumsel, kemudian sempat ditetapkan zona merah dan melaksanakan PSBB. Saat PSBB cek poin kita sampai 17 titik, bahkan kita tambah 35 cek poin kecilnya. Semua sudah kami jalani, dan kami serius karena vaksinnya belum ada, diperdiksi 1 Juni 2021, kita tetap disiplin protokol kesehatan” terangnya.

Selain disiplin, lanjut Ridho, keberhasilan Prabumulih menekan angka Covid-19 saat PSBB adalah kesadaran warga. Hal ini diiringi dengan jaminan sembako bagi warga, sehingga tidak ada alasan.

“Selanjutnya kesadaran daerah tetangga, saat melintas mereka lewat jalan lingkar (buka jalan kota, red). Dan terakhir apresiasi petugas kesehatan yang diberi intensif, sehingga tegas dan ketat dalam penerapannya,” tuturnya. (*)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode