Kisruh Pipa Putih Tidak Sesuai Fakta
Sumsel Independen-Terkait kisruh adanya dugaan pemotongan dana PKH di desa Pipa Putih Kecamatan Pemulutan, Koodinator Kabupaten Ogan Ilir didampingi Koordinator wilayah Provinsi Sumatera Selatan melakukan investigasi langsung untuk mengecek langsung kebenaran berita yang telah beredar di media nasional beberapa hari lalu.
Koordinator Kabupaten PKH Ogan Ilir, Rianandra mengatakan pihaknya mempunyai kewajiban untuk mencari kebenaran yang sebenarnya. Sebab beberapa bulan ini pihaknya banyak menyimak dan membaca pemberitaan di media massa dan media sosial yang tidak mempunyai dasar dan sesuai fakta. “Kisruh Pipa putih ini adalah titik sample awal kami untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait program PKH dan kinerja para pendamping,” jelasnya.
Setelah dilakukan konfirmasi langsung di balai desa Pipa Putih, Rabu (24/06), Rian mengatakan pemberitaan di media nasional itu tidak benar dengan perkataan narasumber. “Ternyata apa yang diberitakan itu tidak sesuai dengan yang dikatakan Buk Diana. Redaksi berita itu banyak tidak sesuai dengan perkataan Buk Diana,” jelasnya.
Diana, peserta PKH desa Pipa Putih menerangkan dana PKH yang diterimanya sudah sesuai dengan komponen yang dimilikinya. “Alhamdulillah dana yang kami terima sesuai, pak dengan komponen. Selama ini juga tidak ada pemotongan dana PKH oleh pihak manapun. Saya juga terkejut kenapa beritanya menjadi seperti itu. Sebab setelah saya baca, banyak perkataan saya yang tidak sesuai dengan keterangan,” ujarnya sembari menandatangani surat pernyataan dihadapan kades dan tim PKH Kab. Ogan ilir
Selain itu peserta PKH lain, Rohima menerangkan dirinya sudah tidak menjadi peserta PKH lagi sejak tahun ini dikarenakan tidak ada lagi komponen pendidikan, kesejahteraan sosial dan komponen kesehatan. “Saya sebenarnya sudah tidak lagi jadi peserta PKH, pak. Sayapun sudah sadar dan diberitahu oleh pendamping sosial. Jadi, tidak benar kalau saya masih peserta PKH sesuai berita itu,” ungkapnya
Koordinator wilayah 2 (Korwil) Provinsi Sumatera Selatan, M Munawir mengatakan dirinya sangat menyayangkan pemberitaan yang tidak sesuai dengan fakta yang beredar di beberapa media massa dan media sosial saat ini. “Mengingat bahwa memang tahun ini Kab. Ogan Ilir memasuki tahun politik,” tegasnya.
Ke depan, Munawir menjelaskan koordinasi antara pendamping, peserta PKH dan pihak desa harus lebih ditingkatkan. “Sosialisasi dan edukasi soal PKH dapat dimaksimalkan melalui kegiatan pertemuan bulanan yang dilakukan pendamping sosial,” jelasnya.
Di sisi lain, Kades Pipa Putih, Rudiyanto mengatakan pihaknya selalu mendukung semua kegiatan program PKH di desanya. “Kita sangat support PKH. Sebab program pusat ini bertujuan baik untuk mendukung pengentasan kemiskinan di desa saya. Malahan saat ini saya sedang memperjuangkan beberapa warga saya yang masih belum masuk peserta PKH yang memang faktanya masih di bawah garis kemiskinan,” ujarnya.
Soal kisruh yang terjadi di desanya, Rudi mengucapkan terima kasih kepada tim PKH Kab. Ogan Ilir yang sudah tanggap dan responsif. Sebab apa yang diberitakan itu memang tidak sesuai fakta yang dikatakan narasumber. “Selama ini kegiatan PKH memang aman-aman saja. Tidak ada masalah. Sebab saya juga sering komunikasi dengan pendamping sosialnya,” terangnya. (tim)
