Sumsel Independen – Kursi Kepemimpinan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan nampaknya akan jadi perebutan bagi para kader Golkar pasca ditetapkan Dodi Reza Alex Noerdin sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan suap proyek infrastruktur di Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Diketahui, Dodi Reza Alex Noerdin resmi terpilih menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sumsel Setelah melewati tahapan Musyawarah Daerah (Musda) X DPD I Partai Golkar Sumatera Selatan (Sumsel) pada bulan Maret tahun 2020.
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto mengatakan, bahwa sejumlah kader Golkar Sumsel diprediksi layak untuk menggantikan Dodi. Salah satunya Mawardi Yahya yang merupakan kader sekaligus tokoh senior Golkar bahkan Wakil Gubernur Sumsel.
“Mawardi punya potensi yang kuat untuk nahkodai Golkar Sumsel, beliau memiliki banyak pengalaman,”kata Arianto, Minggu (17/10).
Masih dikatakan Arianto, setelah Mawardi, nama Andi Dinaldie juga dinilai memiliki berpeluang. Andi merupakan kader tokoh senior Golkar Sumsel Kahar Muzakir (Anggota DPR RI).
Untuk nama selanjutnya, Arianto juga menyebutkan nama Anita Noeringhati yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Sumsel bahkan menjabat Ketua Harian Partai Golkar Sumsel.
“Anita punya peluang karena merupakan figur sentral menahkodai Partai Golkar Sumsel selama Dodi Reza berhalangan,” terangnya.
Sementara itu, Pemerhati Politik Forum Demokrasi Sriwijaya, Bagindo Togar juga menyampaikan bahwa sejumlah tokoh fraksi Golkar Sumsel melirik peluang gantikan Dodi jika terjadi Musda luar biasa.
“Golkar punya kader loyal yang menjabat Kepala Daerah seperti Ridho Yahya, Walikota Prabumulih dan yang lainnya,” kata dia.
Meskipun diterpa masalah internal akibat OTT KPK terhadap kadernya, Partai Golkar Sumsel juga dinilai cukup kuat menghadapi gejolak politik, mengingat Partai Golkar partai berpengalaman dan memiliki kader-kader potensial untuk menjadi ketua DPD. (Ril).
<
Tidak ada komentar