Griya Literasi

Minta Pager Pemakaman Covid-19, Hingga Pertanyakan Vaksin Anak Sekolah

Rabu, 24 Mar 2021 09:01 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Warga Kecamatan Gandus, khususnya yang tinggal diseputaran pemakaman covid 19 meminta pemerintah segera memagar kawasan pemakaman tersebut. Permintaan ini disampaikan warga saat berdialog dengan anggota DPRD Sumsel asal daerah pemilihan I Kota Palembang.

“Semenjak wabah covid -19 merebak, Kecamatan Gandus ikut menjadi terkenal, karena kawasan ini dijadikan tempat pemakaman pasien covid 19 yang wafat. Sedikit banyak kondisi ini membuat masyarakat sekitar menjadi khawatir. Untuk itu warga meminta supaya lahan pemakaman ini segera dipagar, supaya masyarakat lebih tenang dan posisi maupun batas dari lahan pemakaman ini juga menjadi lebihjelas,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Gandus, saat menghadiri acara reses dapil I Kota Palembang di Kecamatan Gandus, Selasa (23/3).

Pada kesempatan yang sama, warga juga menanyakan jadual vaksin bagi anak-anak sekolah, mengingat Juli anak-anak sudah sekolah tatap muka.

“Berdasarkan informasi dimedia massa, Juli mendatang anak-anak sudah melakukan sekolah tatap muka. Untuk itu, kami minta penjelasan kapan giliran anak-anak sekolah divaksin. Karena jujur saja, kami para orang tua masih sangat khawatir dengan wabah covid yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak anak,” ujarnya.

Griya Literasi

Menanggapi keluhan tersebut Koordinator Dapil I, Hj RA Anita Noeringhati mengatakan, aspirasi warga Gandus akan disampaikan kepada pihak yang berwenang.

“Karena saat ini kita belum tahu pemakaman ini masuk wilayah kerja kota Palembang atau provinsi Sumsel, maka dalam waktu dekat kita akan cek ini wewenangnya siapa. Setelah itu baru bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.

Yang jelas, lanjut Anita pemagaran kawasan pemakaman itu memang sangat penting agar warga tenang, dan batas lahannya juga jelas.

Sedangkan untuk masalah vaksin bagi anak-anakl sekolah, saat ini memang belum ada informasinya. Karena untuk saat ini vaksin baru diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, OPD dan pihak-pihak yang pekerjaanya berhubungan dengan masyarakat banyak, seperti anggota dewan, aparat keamanan, wartawan, serta untuk manula.

“Namun saya yakin anak-anak sekolah nanti juga akan ikut di vaksin,” jelasnya.

Sedangkan Mgs Syaiful Fadli mengatakan, masalah kapan anak-anak akan melakukan sekolah tatap muka itu wewenangnya pemerintah kota dan pemerintah provinsi. Saat ini belum ada intruksi dari keduanya mengenai sekolah tatap muka. “Saya yakin pemerintah akan mengambil keputusan yang bijak terkait masalah ini. Dan sekolah baru akan tatap muka bila kondisi memang sudah aman,” katanya. (Al/Rilis)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode