Sumsel Independen – Modus penipuan melalui pesan singkat WhatsApp kembali beredar di Wilayah kota Palembang. Kali ini, modus penipuan tersebut menyasar kepada beberapa guru yang ingin mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepala Sekolah Tahun 2021 dengan menggunakan Foto Profil salah satu pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel, yaitu Dr Parmin S.Pd. MM.
Modus yang dilakukan pelaku tersebut, yaitu mengaku sebagai Kepala Seksi Kurikulum Bidang SMA Disdik Sumsel, Dr Parmin S.Pd. MM dan meminta sejumlah uang kepada guru yang ingin mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepala Sekolah 2021. Dalam aksi tersebut juga, pelaku meminta sejumlah uang untuk ditransfer dengan dalih akan digunakan untuk membantu mempermudah kepengurusan menjadi peserta Diklat Kepala Sekolah 2021.
Dalam hal ini, Kepala Seksi Kurikulum Bidang SMA Disdik Sumsel, Dr Parmin S.Pd. MM membantah keras dan mengaku bahwa dirinya tidak pernah melakukan hal tersebut.
“Saya tegaskan bahwa itu bukan saya, saya dapat informasi itu Jumat kemarin. Memang sempat ada yang mau menipu menggunakani identitas saya lewat WhatsApp, foto profilnya juga pakai foto saya dengan sasaran guru-guru yang mau mengikuti Diklat Kepala Sekolah. Oknum tersebut minta ditransfer,” kata mantan Kepala SMAN 17 Palembang saat dihubungi, Selasa (08/06).
Namun Parmin juga bersyukur, bahwa aksi tersebut tidak sampai menyebabkan adanya korban yang tertipu, dikarenakan beberapa calon korban langsung melakukan komunikasi langsung kepadanya.
“Saya juga sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan yang ada di Musyawarah Kepala Sekolah Sumatera Selatan (MKSS) SMA Negeri Kabupaten Kota agar menginfokan bahwa hal itu tidaklah benar,” ungkapnya.
“Alhamdulillah karena komunikasi yang baik sampai saat ini tidak ada korban dari penipuan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab tersebut,” ucap Parmin.
Sementara itu, salah satu guru SMA Negeri 2 Ogan Komering Ulu, Rani Nawang Sari mengatakan, bahwa dirinya juga sempat dihubungi oknum yang mengaku Dr Parmin melalui aplikasi pesan WhatsApp serta dengan menggunakan foto Parmin.
“Awalnya ditelepon untuk menginfokan adanya Diklat Kepala Sekolah. Selanjutnya ditanya tentang jabatan, golongan, dan diminta mengirimkan foto ijazah dan SK terakhir. Melihat foto yang digunakan di WA saya percaya dan mengirimkan data-data tersebut,” kata Rani.
Namun Rani mengakui, kecurigaan muncul ketika oknum tersebut mulai meminta sejumlah uang untuk ditransfer melalui rekening tertentu.
Diakuinya, oknum tersebut juga beralasan, bahwa uang tersebut akan dipergunakan untuk mempermudah dalam pengurusan dalam menjadi peserta Diklat Kepala Sekolah. “Saya langsung mengecek ke Pak Parmin, karena saya yakin tidak ada prosedur itu. Pak Parmin juga terkejut ketika saya hubungi dan menegaskan kalau itu bukan beliau,” ungkapnya.
“Sejak itu saya tidak layani lagi telepon dari oknum tersebut dan oknum itu pun tidak pernah menghubungi kembali,” tungkasnya. (Ril).
<
Tidak ada komentar