Griya Literasi

Nungak Pembayaran, Mitra DHD Terancam Mengalami Kerugian

Selasa, 5 Okt 2021 18:02 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Salah satu mitra Koperasi Darsa Harka Darussalam (DHD) Farm Indonesia yang beralamat di Jalan Residen H Amaluddin, Kelurahan Sukamaju Palembang H Mustafa asal Kabupaten OKI berinvestasi di kolam ternak lele organik Rp 5,8 miliar dengan menjual kebun sawit di Bangka Belitung.

Mustafa mengaku ikut berinvestasi karena keuntungan yang ditawarkan sangat besar kepada seluruh mitra.”Saya sampai jual kebun sawit untuk ikut DHD ini, nilai uangnya mencapai Rp 5,8 miliar,”kata Mustafa saat mendatangi kantor DHD, Selasa (5/10).

Ia menanamkan investasi pertama kolam sebanyak 500 kolam, 1 kolam uang yang harus disetor kepada DHD Rp 10 juta.”kolam ini ada atas nama pribadi maupun ada atas nama keluarga besar,”ujar Mustafa.

Ia mengaku masuk DHD sejak bulan februari tahun 2021,pencairan berjalan dengan lancar sejak April-juni tahun ini namun awal Juli hingga sekarang pencairan macet.

Pencairan 1 kolam Rp 960 ribu per periode, 1 periode itu 40 hari.”Karena keuangan DHD lagi tidak baik, maka saya tidak mesti dibyarar Rp 900 ribu namun Rp 200 ribu juga tidak apa-apa,”kata Mustafa.

Griya Literasi

Ia mengaku DHD tidak perlu memberikan Rp 960 ribu per periode namun cukup dengan Rp 200 ribu, uang tersebut untuk merawat lele yang ada di kolam hingga ternak.”Kalau tidak ada uang otomatis akan banyak kerugian yang bakal ditanggung,”kata Mustafa.

Selama menjadi mitra DHD dengan dua katagori investasi yaitu kolam dan KPSU dirinya baru menerima 2-3 kali pencairan dengan total berkisar Rp 900 juta.

Mitra DHD berinisial JS mengaku telah menanamkan investasi kolam ikan lele organik Rp 10 juta. Uang untuk itu didapatkan dari meminjam uang bank.”baru 4 kali cair, jadi masih banyak nian duit kami di DHD,”katanya.

Informasi yang berkembang ada sekitar 11 ribu mitra DHD yang tersebar di 23 kabupaten kota. Dengan jumlah kolam ikan lele sekitar 30 ribu.

Sementara itu, Dirut DHD Farm Indonesia Medi Siswanto, mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan yang terbaik untuk mitra.

Ia berharap semua mitra bersabar, mengingat keuangan DHD Farm Indonesia mengalami penurunan sehingga membuat Keuangan DHD terganggu.

“Keuangan DHD saat ini tidak stabil, karena diduga ada penyelewengan oleh Direktur utama terdahulu atas nama Dodi Sulaiman dan Direktur Keuangan yang lama bernama Irma, dan kami manajemen sudah melaporkan penyelewengan tersebut ke Polda Sumsel pada1 Oktober 2021,”tukasnya. (Rl)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode