Sumsel Independen – Disebabkan belum menerima gaji selama tiga Tiga bulan ,Puluhan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Komering, Kabupaten OKU Timur baik dari tenaga honorer maupun ASN melakukan aksi demo mogok kerja dan menyegel kantor PDAM Selasa (09/03/2021).
Salah satu pegawai PDAM yang namanya enggan disebut mengatakan, pihaknya melakukan demo dan akan mogok kerja lantaran sejak Januari hingga Maret 2021 belum menerima gaji.
Padahal mereka tetap melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya, namun pimpinan PDAM seolah tak memikirkan nasib pegawai.
“Selain tenaga honor pegawai ASN juga belum menerima gaji. Bahkan dalam bekerja sehari-hari pimpinan juga komunikasinya kurang baik dengan seluruh pegawai dan sering arogan,” keluhnya.
Selain gaji sambungnya, dana Dana Pensiun Bersama Perusahaan Daerah Air Minum (Dapenma Pamsi) hingga saat ini belum dibayarkan. Dimana jumlah dana yang diterima ini bervariasi setiap pegawai mulai dari honor dan pegawai tetap.
“Harapan kita tidak muluk-muluk cukup gaji yang menjadi hak kita d!keluarkan saat ini. Sebab d!tengah pandemi seperti sekarang kebutuhan sehari-hari serba sulit. Kemudian kepada Pemkab OKU Timur mohon perhatiannya,” katanya.
Sementara, Direktur PDAM Way Komering Sorimuda mengatakan, gaji pegawai ini bukan tidak dibayar, namun hanya tertunda saja. Sebab gaji karyawan ini ada subsidi dari pemda, dan dana itu belum turun. Infomasinya akan cair pada April 2021.
Selain itu, gaji mereka juga tertunda karena penagihan dana tagihan PDAM macet. Bahkan ada dana tagihan juga terpakai oleh karyawan itu sendiri.
Kemudian, untuk menjaga pelayanan masyarakat agar tetap berjalan, dana yang ada sementara d!alihkan untuk bayar listrik. Sebab jika listrik tidak dibayar maka suplai air masyarakat akan terhambat.
“Sebenernya disini besar pasak dari pada tiang, pemasukan satu bulan sekitar Rp 300 juta namun pengeluaran hingga Rp 400 juta. Bahkan beberapa tagihan pembayaran air ada yang tertagih tali sudah dipakai oleh pegawai.
Pada kesempatan yang sama, Ia juga mengatakan akan tetap melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bahkan Ia meminta kepada seluruh karyawan agar mengevaluasi diri terkait kinerja masing-masing. Sehingga uang tagihan tidak lagi dipakai tanpa sepengetahuan perusahaan.
“Sejauh ini apa yang menjadi temuan di lapangan terkait kinerja pegawai sudah kita laporkan ke Sekda OKU Timur. Namun jika pegawai ada yang merasa kurang puas terkait kepemimpinannya maka Ia siap untuk d!geser atau d!copot dari jabatan saat ini. Sebagai ASN saya siap dengan apa yang menjadi kebijakan pimpinan,” pungkasnya. (Ril/Al)
Cak_In
<
Tidak ada komentar