Griya Literasi

PON ke XX Papua, Sumsel Siap Jadi Tuan Rumah 10 Cabor

Selasa, 28 Jan 2020 16:37 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan nyatakan siap menjadi tuan rumah dari 10 cabor yang tidak bisa di pertandingkan di Papua. Hal tersebut disampaikan Ketua KONI Sumsel, Hendri Zainudin (HZ) dalam sambuatannya pekan lalu.

Dikatakan HZ, bahwa Sumsel merupakan salah satu daerah yang memiliki sarana olahraga yang cukup lengkap dan juga sudah memiliki pengalaman melakukan kegiatan olahraga baik tingkat regional, Nasional maupun Internasional.

“Keinginan ini tidak lain adalah membantu suksesnya penyelenggaran PON 2020, dan sumsel sudah memiliki segudang pengalaman dalam penyelenggaraan pesta olahraga baik skala nasional maupun internasional,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno. Ia menyebut persiapan Papua sebagai tuan rumah PON XX sudah berjalan dengan baik dan tidak terkendala hal-hal yang prinsipal.

“Provinsi lain masih memiliki peluang untuk mendampingi Provinsi Papua sebagai tuan rumah PON ke XX tahun 2020. Pasalnya, berdasarkan hasil rapat terbatas Presiden bersama KONI Pusat, PB PON dan dihadiri 21 kementerian beberapa waktu lalu di Jakarta, salah satu pembahasan yang mengemuka yakni revisi peraturan pemerintah (PP) tentang pelaksanaan PON,” ujarnya.

Griya Literasi

Disampaikannya, sejatinya persiapan Papua sebagai tuan rumah PON XX sudah berjalan dengan baik dan tidak terkendala hal-hal yang prinsipal.
Namun, pengurangan 10 cabor dari 47 cabor menjadi 37 cabor itu disampaikan bahwa masih memerlukan revisi PP 17 tahun 2007, yang menyebutkan jika PON akan dilaksanakan di satu Provinsi.

“Sekarang masih dalam proses revisi pada saat rapat terbatas itu sudah disampaikan dan sudah ada di Setneg. Kalau sudah dirubah berarti akan berbunyi PON bisa dilaksanakan di lebih dari satu provinsi. Sehingga aturan norma kebijakannya itu boleh,” tuturnya.

Sebelumnya juga, wakil ketua harian PB PON, Yusuf Yambe Yabdi mengatakan revisi PP tersebut baru sebatas wacana, dan pihaknya hanya fokus pada persiapan saja.
kalaupun nantinya ada Provinsi lain yang ingin mendampingi Papua sebagai tuan rumah PON, sepatutnya harus dikomunikasikan ke Provinsi Papua.

“Karena ini kan menjadi PON Papua jadi semua hal harus di komunikasikan ke pemerintah Papua, dan membuat nama berubah saja itu kan tidak bisa. Ketika itu menjadi dua akan sangat menyerang psikologi pemerintah Papua,” singkatnya (Ril)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode