Griya Literasi

Sambut Kunjungan Renny Astuti, Wabup Banyuasin Ungkapkan Keluh Kesahnya

Jumat, 13 Mar 2020 18:17 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Sambut kunjungan Angggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Renny Astuti ke kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, Wakil Bupati Banyuasin, Selamet Somosentono sampaikan sejumlah permasalahan pertanahan yang sering kali dialami Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang hingga saat ini masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR).

“Permasalahan lahan yang paling dominan antara lain masalah dengan perusahaan, masalah kebun plasma yang tidak kunjung terbangun, masalah lahan yang belum diganti rugi, masalah tumpang tindah kepemilikan yang menjadi faktor dominannya akibat tumpang tindih SPH,” kata Wabup Banyuasin, Selamet Somosentono, Jumat (13/03).

Kepada Srikandi Gerindra tersebut, Selamet Somosentono juga menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuasin sebelumnya juga sudah melakukan sejumlah kegiatan penyelesaian konflik pertanahan dari tahun 2018-2019 kasus pertahanan sebanyak 47 kasus. “Dengan rincian jalur hukum 7 kasus, selesai 19 kasus dan masih dalam proses sebanyak 21 kasus,” ujarnya.

Masih dikatakannya, bahwa sekelumit permasalahan tanah masyarakat yang berada dikawasan hutan. “Masih terdapat permukiman penduduk, fasilitas pemerintah dan lahan usaha masyarakat di dalam kawasan hutan, kurangnya lahan masyarakat untuk pertanian dan usaha lainnya, proses pelepasan kawasan hutan oleh perusahaan yang belum tersosialisasikan sampai tingkat desa, kewajiban perusahaan menyediakan lahan 20% (Tanah Objek Landfrom (TOL)) belum semuanya dapat terealisasi, terdapat desa (Eks) Transmigrasi yang masih masuk dalam kawasan hutan dan tidak ada data hasil pemetaan pelakasanaan kegiatan Tim Inver Provinsi Sumatera Selatan oleh BPKH,” paparnya.

Sebelum menanggapi sekelumit permasalahan yang disampaikan Wakil Bupati Banyuasin, anggota Komisi II DPR RI Fraksi Gerindra, Renny Astuti juta nampak menikmati nostalgianya dimasa-masa perjuangan menuju kursi Parlemen Gedung Nusantara Jakarta.

“Di Kabupaten Banyuasin ini saya mempunyai ikatan batin yang kuat buat saya, karena di kabupaten ini saya mendapatkan suara tertinggi dari 6 Kota kabupaten di Dapil Sumsel 1. Tentunya hal itu tidak lepas dari bantuan dari Pakde Slamet. Saya banyak belajar dari beliau dan saya saat itu juga berjanji kepada Pakde, prioritas yang pertama saya kunjungi saat reses adalah mengunjungi beliau,” kata Renny Astuti.

Menurut Renny, penyampaian aspirasi seperti ini, sangatlah diharapkannya guna menjadi bahan acuan dalam rapat di masa persidangan yang ke-3 yang akan dimulai pada tanggal 23 Maret nanti.

“Inilah yang akan kami bawa di rapat komisi. Dengan persoalan ini, maka kami akan memutuskan apa yang kami kerjakan di komisi 2. Saat ini kami sudah membuat dua rekomendasi dialog rapat paripurna yang pertama itu panja ASN yang mengurusi masalah tenaga honorer,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Edil Fitriadi juga nampak menyampaikan aspirasi terkait tentang tenaga honorer yang berada di instansinya.

“Kami minta bantu dorongan Ibu mudah-mudahan tidak terlalu lama lagi SK untuk mereka yang diterbitkan oleh Kabupaten masing-masing itu sudah bisa dikeluarkan,” ucapnya. (rill)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode