Sumsel Independen – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan akan memindahkan Kantor Gubernur beserta dinas di wilayah Keramasan, Kecamatan Kertapat, Palembang. Pemindahan Kantor Terpadu tersebut direncakan untuk menghidupkan wilayah Seberang Ulu (SU) dengan pemerataan pembangunan di Kota Palembang.
Tahun ini, direncanakan memasuki tahapan pemasangan tiang pancang setelah sebelumnya dilakukan penimbunan kawasan tersebut terlebih dahulu. Selesai penimbunan, barulah akan mulai membangun perkantoran secara bertahap. Kantor Gubernur Sumsel mulai dikerjakan pada tahun 2021 dan dapat digunakan pada 2023.
Lalu pada tahun 2022 mulai direncanakan pembangunan kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sumsel, dilanjutkan penyelesaian pada tahun 2023
Meski tahapan penimbunan dimulai di tahun 2020, namun proyek pemindahan kantor Gubernur Sumsel tersebut sebetulnya telah menggema sejak tahun 2013, ketika masa jabatan Gubernur Alex Noerdin. Saat itu, Alex berencana menyulap lahan seluas 44 hektare eks pembangunan rumah murah Pemprov Sumsel di kawasan Musi II jadi komplek perkantoran di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel.
Menurut Alex, pada mulanya kantor Gubernur Sumsel akan di ruislag namun ternyata kantor tersebut adalah cagar budaya yang harus dipertahankan. Meski lahan yang bakal jadi lokasi pemindahan tersebut adalah lahan rawa, Alex mengaku sudah terbiasa membangun di atas lahan seperti rawa.
Tujuan pemindahan pun telah dibahas panjang lebar. Selain pertimbangan kondisi kantor yang telah dimakan usia, letak geografis yang dinilai berada dikawasan bisnis juga dinilai menjadi pertimbangan utama pemindahan tersebut.
Disisi lain, kedepan proyek kantor Terpadu itu bertujuan untuk menghidupkan wilayah Seberang Ulu (SU) dengan pemerataan pembangunan di Kota Palembang. Diharapkan ini menjadi jalan penyeimbang pembangunan di kawasan Ulu dan Ilir.
Kemudian, langkah serius pembangunan kawasan perkantoran baru itu diharapkan bisa menjadi daya tarik kawasan SU. Selain itu di wilayah SU seperti kawasan Jakabaring yang menjadi center of gravity.
Selama ini, kawasan Keramasan sudah memiliki beberapa infrastruktur penunjang yang diharapkan dapat menarik investor. Fasilitas tersebut berupa Terminal Karya Jaya, Jalan Tol dan Perumahan Citra Land.
“Pembangunan kawasan perkantoran terpadu ini menjadi pelengkap infrastruktur yang sudah ada. Harapannya bisa memantik investor untuk membangun di kawasan ini. Baik di sektor perumahan, industri, maupun lainnya,” ungkap Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Sumsel, Basyaruddin Akhmad. (ril)
<
Tidak ada komentar