Griya Literasi

Telah Ditemukan dengan Tidak Sengaja, Situs Beberapa Batu Bertulis di Teritorial Kota Lahat oleh KAJAH

Senin, 24 Agu 2020 10:00 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Komunitas Pencinta Sejarah (KAJAH) secara tidak sengaja menemukan beberapa batu bertulis di wilayah teritorial Kota Lahat pada 23 Agustus 2020.

Tim KAJAH yang beranggotakan 10 orang dari Kabupaten Lahat dan Muara Enim langsung ke lokasi untuk melakukan pembersihan dan pembukaan situs tersebut.

Ketua Ekspedisi Sejarah KAJAH, Teratai mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian lebih mendalam dahulu mengenai arti dari tulisan yang ada di batu -batu tersebut.

“Kami dari KAJAH akan melakukan kajian dulu mengenai arti dan maksud dari batu-batu ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Darliansyah selaku bendahara KAJAH yang juga ikut dalam Ekspedisi ini mengatakan, ” KAJAH adalah komunitas yang fokus dalam bidang sejarah dan kebudayaan. Ini adalah ekspedisi pertama kami, insya Allah kami akan melakukan ekspedisi Sejarah lainnya khususnya di wilayah Palembang Huluan. Meliputi Lahat, Pagaralam, Empat Lawang, Muara Enim. Serta banyak juga di wilayah Ogan,” jelasnya.

“Anggota KAJAH sudah lumayan banyak yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Selatan. Bahkan ada anggota kami yang domisili di Bangka Belitung, Tangerang dan Jakarta. Namun untuk pusat nya sekarang kita di Lahat,” pungkasnya.

Israil Wagiansyah Wakil Ketua Umum KAJAH mengungkapkan, ” kami berusaha untuk melakukan kajian sejarah dengan sumber data yang banyak kami miliki, dan juga sumber data yang tersebar di para pemegang sumber tersebut. Misalnya seperti Bebue, Kaghas dan Guritan yang beraksara Hulu,” tambahnya.

Griya Literasi

Brdasarkan tutur kata lisan dari tetua-tetua di sekitar wilayah di temukannya situs tersebut, yang disampaikan oleh saudara Eka (salah satu cucu dari Eks Pesirah Thoha), Pagun dan Robby (salah satu cucu dari pelaku sejarah Gumay – Kikim) menyatakan bahwa selama ini daerah tersebut tersebut belum ada yang berani merambahnya untuk dijadikan tempat berkebun atau sejenisnya. Karena daerah tersebut terkenal keangkerannya dengan cerita serta fakta yang banyak terjadi di masyarakat sekitar wilayah tersebut. Sehingga sangat wajar jika batu – batu bertulis tersebut selama ini tertutupi oleh semak belukar dan lumut.

Teratai selaku Ketua Tim Ekspedisi Perjalanan Sejarah KAJAH ke situs batu bertulis tersebut menambahkan ,” semoga dengan ditemukannya situs batu- batu bertulis tersebut bisa mengingatkan kembali bahwa kita Sumsel khususnya Lahat memiliki jati diri, Karena mempunyai sejarah peradaban dari masa ke masa yang saling terhubung”.

“Sebagaimana tim KAJAH juga meyakini bahwa dari situs batu bertulis yang ditemukan tim KAJAH ini secara teritorial terhubung dengan daerah-daerah lain di wilayah Kabupaten Lahat, seperti Kikim, Besemah, Enim dan Kota Lahat serta DAS Lematang, Puntang dan Kikim.

Kemudian Yanuar selaku Ketua KAJAH menyampaikan , ” Jangan lupakan sejarah, jika kita lupa sejarah sama halnya dengan kita kehilangan jati diri. Lebih baik hilang gelar dan jabatan daripada hilang jati diri, ” pungkasnya. (Ril/Al)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode