Sumsel Independen – DPRD Provinsi daerah pemilihan (Dapil) Sumsel 1 mulai melakukan reses tahap 1 tahun 2021, 22-28 Maret. Berbagai keluhan dan laporan masyarakat menjadiperhatian para wakil rakyat selama reses. Mayoritas masyarakatmengeluhkan mengenai fasilitas umum (fasum) dankesejahteraan yang nantinya aspirasi ini ditampung danditindaklanjuti baik secara lansgung maupun kepada instansiberwenang.
Pantauan Sumsel Independen, mengawali kunjungan, anggotaDapil yang terdiri dari Hj RA Anita Noeringhati, SH MH, H Chairul S Matdiah SH MHKes, Mgs Syaiful Padli ST MM, DediSipriyanto S.Kom MM, Prima Salam SH dan H Kartak SAS, SE menyambangi Badan Pertanahan Nasional di ruang rapat KanwilBPN Sumatera Selatan, Selasa (23/3).
Dalam kesempatan tersebut, para wakil rakyat mempertanyakanmekanisme sertifikasi tanah, sengketa tanah dan hingga status tanah yang berada di wilayah kota Palembang berdasarkanlaporan dan aspirasi konstituen.
Seperti yang dipertanyakan Mgs Syaiful Padli tentang status tanah pulau kemaro yang dikuasai oleh Pemkot Palembang. Politisi PKS tersebut mengaku, pernah didatangi oleh ahli warisyang memiliki sertifikat pulau Kemaro yakni keturunan KI Marogan. “Menurut pemkot Palembang pulau kemaro sudahmenjadi punya pemkot, nah atas dasar apa mengklime tanahtersebut milik pemkot?,” tanya Syaiful.
“Ini harus clear karena rencana Pemkot Palembang soal pulauKwmato ini ingin menggandeng investor, kalau bermasalahnantinya bisa kabur para insvestor tersebut,” tanyanya.
Setelah dari BPN, rombongan melanjutkan reses ke Kecamatan Gandus, di Kecamatan ini konstituen, khususnya yang tinggal diseputaran pemakaman covid 19 meminta pemerintah segeramemagar kawasan pemakaman tersebut. Permintaan inidisampaikan warga saat berdialog dengan anggota DPRD Sumsel asal daerah pemilihan I Kota Palembang.
“Semenjak wabah covid -19 merebak, Kecamatan Gandus ikutmenjadi terkenal, karena kawasan ini dijadikan tempatpemakaman pasien covid 19 yang wafat. Sedikit banyak kondisiini membuat masyarakat sekitar menjadi khawatir. Untuk ituwarga meminta supaya lahan pemakaman ini segera dipagar, supaya masyarakat lebih tenang dan posisi maupun batas darilahan pemakaman ini juga menjadi lebihjelas,” ujar salahseorang tokoh masyarakat Gandus, saat menghadiri acara reses dapil I Kota Palembang di Kecamatan Gandus, Selasa (23/3).
Pada saat reses di Kecamatan Kertapati, Rabu (24/3). AnggotaDPRD Sumsel ini menerima laporan bahwa insentif RT yang belum dibayar selama empat bulan belakangan. Selain itu, mereka juga mengeluhkan jalan di Kertapati yang rusak baikjalan utama maupun di lorong. Begitu juga drainase yang mampet dapat membuat banjir. “Kami nie jugo nanyoke soalinsentif RT la empat bulan belum dibayar,” kata ketua RT 36/07 Kel Kemang Agung, Kertapati.
Sementara saat berkunjung ke PT Semen Baturaja (Sembaja) anggota Dewan sempat naik pitam. Pasalnya, rombongan yang dipimpin langsung ketua DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati, SH MH tidak diterima oleh Direksi yang berkompeten di bidangnya. Padalah kehadiran wakil rakyat untuk bersinergi dalam menyelesaikan sejumlah persoalan warga berhubungan dengan perusahaan.
Setelah melakukan reses secara berkelompok, selanjut wakilrakyat melanjutkan reses secara perseorangan sesuai denganjadwal yang telah ditentukan. Setelah reses, maka hasilnya akandisampaikan dalam rapat paripurna XXVII DPRD Sumseldengan agenda penyampaian hasil pelaksanaan kegiatan reses pimpinan dan anggota DPRD Sumsel pada hari Rabu, 31 Maret nanti.
“Beberapa aspirasi warga akan kami tindaklanjuti baik secaralangsung, maupun melalui komisi dan intasni yang berwenangdalam menyelesaikan persoalan warga,” kata koordinator DapilSumsel 1, Hj RA Anita Noeringhati, SH.,MH. (Adv)
Cak_In
<
Tidak ada komentar