Sumsel Independen – Partai Demokrat dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan mensyaratkan kursi cawapres bagi Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Ahy) dalam upaya menjajaki Koalisi untuk Pilpres 2024. Keputusan ini diumumkan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam pertemuan di DPP Partai Demokrat pada Rabu (6/9).
“Dalam upaya menjajaki Koalisi untuk Pilpres 2024, Demokrat tidak akan meminta cawapres menjadi syarat,” tegas Herzaky dikutip dari CNN Indonesia
Herzaky juga menegaskan bahwa Ahy sendiri tidak pernah mengajukan diri sebagai cawapres saat masih berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yang pada saat itu mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Alasan Demokrat merasa dikhianati oleh Anies Baswedan adalah karena Anies sudah terlebih dahulu meminang Ahy, namun memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Oleh karena itu, Herzaky menekankan bahwa Ahy tidak pernah memaksa diri menjadi cawapres.
“Sudah jelas, bukan masih ingin. Sudah jelas dari Koalisi sebelumnya sampai dengan sekarang, tidak ada permintaan harus menjadi cawapres,” tambah Herzaky.
Dalam pertemuan tersebut, Herzaky juga mengungkapkan bahwa salah satu keputusan yang diambil oleh 38 DPD Demokrat adalah meminta DPP dan Majelis Tinggi untuk menutup pintu dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden. DPD dengan tegas menolak kemungkinan adanya ‘cinta lama bersemi kembali’ (CLBK).
“Satu hal yang pasti, tidak ada kata CLBK. Ini masalah kehormatan partai yang dianggap dilukai dan dianggap dikhianati. Bahasanya seperti itu. Sehingga bagi mereka CLBK tidak mungkin terjadi,” jelas Herzaky. (Ali/net)
<
Tidak ada komentar