Sumsel Independen — Udara dingin bisa menjadi musuh bagi beberapa orang, khususnya bagi yang mengidap Alergi Dingin atau Urtikaria Dingin.
Udara dingin yang menusuk kadang-kadang tidak hanya membuat kita merinding, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi beberapa orang. Salah satu masalah yang muncul adalah Alergi Dingin, atau yang lebih dikenal dengan istilah medis Urtikaria Dingin.
Melansir dari Halodoc.com, Alergi Dingin atau Urtikaria Dingin adalah kondisi di mana seseorang mengalami reaksi kulit yang gatal dan kemerahan setelah terpapar dingin.
Reaksi ini dapat beragam mulai dari ringan hingga parah, bahkan berpotensi mengancam nyawa. Beberapa orang bahkan dapat mengalami kehilangan kesadaran atau reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa setelah terpapar udara atau air dingin.
- Reaksi alergi ini disebabkan oleh pelepasan histamin dan zat kimia dalam aliran darah yang dipicu oleh udara dingin.
- Paparan dingin seperti makan atau minum sesuatu yang dingin, menempatkan es ke kulit, berenang di air dingin, atau berjalan di luar ruangan dalam cuaca dingin dapat memicu reaksi alergi.
- Alergi Dingin esensial: Terjadi tanpa riwayat penyakit dalam keluarga, dengan gejala yang mereda dalam satu atau dua jam.
- Alergi Dingin familial atau herediter: Diturunkan dalam keluarga, dengan gejala yang muncul dalam waktu lama, biasanya 30 menit hingga 48 jam setelah paparan.
- Autoimun: Tubuh melepaskan histamin sebagai respons terhadap dingin, meskipun alasan pelepasannya tidak diketahui.
- gejala ringan meliputi bintik-bintik kemerahan dan gatal-gatal pada kulit.
- gejala parah meliputi anafilaksis, pembengkakan lidah dan tenggorokan, penurunan tekanan darah, hingga pingsan.
- Riwayat alergi, asma, usia remaja, riwayat keluarga, paparan lingkungan dingin, dan aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko Alergi Dingin.
- Diagnosis biasanya dilakukan dengan menempatkan es batu pada kulit selama lima menit.
- Pengobatan meliputi antihistamin untuk mengurangi reaksi alergi, desensitisasi untuk membantu tubuh menyesuaikan dengan dingin, dan suntikan epinefrin untuk reaksi parah.
- Kenakan pakaian pelindung saat cuaca dingin, hindari air dingin, mandi dengan air hangat, dan hindari makanan dan minuman yang dingin.
- Minumlah antihistamin sebelum terpapar dingin, dan bawa autoinjektor epinefrin jika diperlukan.
Komplikasi utama dari Alergi Dingin adalah reaksi parah seperti anafilaksis. Faktor Risiko meliputi riwayat alergi, riwayat keluarga dengan kondisi serupa, dan aktivitas fisik di lingkungan yang dingin.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala Alergi Dingin, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Dengan pengelolaan yang tepat dan langkah-langkah pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya komplikasi akibat Alergi Dingin dapat dikurangi secara signifikan. Tetaplah waspada dan jaga kesehatan kulit Anda, terutama saat terpapar udara atau air dingin.(umi)
Laporan: Sri Jumiarti
Tidak ada komentar