Sumsel Independen — Setelah tekanan yang berkelanjutan dari pemerintah Amerika Serikat, ByteDance, pemilik Tiktok, memutuskan untuk tetap mempertahankan kepemilikan mereka terhadap aplikasi tersebut. Kabar ini datang setelah beberapa sumber Reuters di AS menyatakan bahwa ByteDance tidak akan menjual Tiktok.
algoritma yang dimiliki Tiktok dianggap menjadi alasan utama di balik keputusan tersebut. algoritma ini dianggap sebagai aset penting bagi seluruh bisnis ByteDance, dengan Teknologi dan Data yang mereka miliki dianggap lebih canggih daripada pesaing seperti Google, Instagram, atau YouTube.
Meskipun Tiktok hanya menyumbang sebagian kecil dari total pendapatan dan jumlah pengguna ByteDance, menutup Tiktok di Amerika Serikat dianggap lebih baik daripada menjual aplikasi tersebut ke perusahaan AS. ByteDance juga telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menjual Tiktok.
algoritma Tiktok memang telah menjadi perbincangan dalam industri Teknologi, dengan reputasi yang unggul dalam memahami minat pengguna. algoritma ini digunakan untuk merekomendasikan konten dengan cara yang lebih efektif dibandingkan dengan platform lain seperti Instagram atau Facebook.
Selain algoritma, format video pendek Tiktok juga dianggap menjadi kekuatan utama aplikasi tersebut. Format ini memungkinkan Tiktok untuk melacak perubahan minat dan pilihan pengguna dengan lebih dinamis, bahkan bisa mengetahui preferensi pengguna pada jam dan hari tertentu.
ByteDance juga memiliki keunggulan dalam Sumber Daya Manusia, dengan pekerja yang ditugaskan untuk memberikan label khusus kepada setiap konten dan pengguna. Meskipun membutuhkan upaya manual yang besar, hal ini telah membantu Tiktok untuk lebih memahami pengguna dan membuat rekomendasi konten yang lebih tepat.
Dengan keputusan ini, ByteDance menegaskan komitmennya untuk mempertahankan Tiktok sebagai salah satu aset utama perusahaannya, meskipun dihadapkan pada tekanan dari pemerintah AS.(umi)
<
Tidak ada komentar