Hafisz juga menyarankan agar pemerintah lebih mencurahkan tenaga dan pikirannya membenahi sektor pangan. Menurutnya, hal itu lebih konkret ketimbang berbicara sesuatu yang justru kontraproduktif.
“Fokus kepada ketahanan pangan karena dunia akan mengarah ke sana pasti..!! Jangan belok-belok bicara pensiunan menjadu beban Negara, itu menyakitkan orang tua kita semua,” sindirnya.
Lanjut Hafisz juga menyarankan agar ketergantungan akan barang-barang import dikurangi.
“Kurangi import, perkuat export, ini akan mengurangi tekanan Inflasi agar nilai rupiah tidak ambyar. Dulu defisit 3% ekonomi RI bisa saja tumbuh 5% – tapi kok sekarang defisit sempat 6,2% namun ekonomi tumbuh tetap 5% saja (mestinya bisa 2 x lipat = 10%) seperti China,” sindir Hafisz. (Ril)
<
Tidak ada komentar