Sumsel Independen — Kapolres Mura, AKBP Danu Agus Purnomo SIK, MH, bersama Wakapolres, Kompol Harsono, dan Kabag Ops, Kompol Johan Suseno, memimpin langsung kegiatan Gelar Opsnal (GO), Bulanan di Gedung Pesat Gatra, Mapolres Mura pada Rabu (17/5/2023) pukul 08.30 WIB.
Kegiatan GO Bulanan tersebut dilaksanakan oleh para petinggi Polres Mura dalam rangka kesiapan Mitigasi Karhutlah dan Konflik Sosial di kabupaten yang memiliki slogan “Bumi Lan Serasan Sekentenan” (Hukum Polres Mura).
Turut hadir dalam kegiatan GO tersebut adalah Kabag SDM, Kompol Harisson Manik, Kabag Ren, Kompol Nusirwan, Kabag Log, AKP Forliamzons, Kasat Narkoba, AKP Herman Junaidi, Kasat Intelkam, AKP Rudi Hartono, Kasat Reskrim, AKP Muhammad Indra Prameswara, Kasat Lantas, AKP Fitri Dewi Utami, Kasat Samapta, AKP P Fredy Rajagukguk, Kasat Tahti, Iptu Ngadiran, Kasi Propam, Iptu Susilo, dan Kasi Humas, Iptu Herdiansyah.
Juga terlihat hadir Kapolsek Muara Beliti, AKP Elan Maruli Sitompul, Kapolsek Muara Kelingi, AKP Fettra Albert, Kapolsek Megang Sakti, Iptu Fauzan Aziman, Kapolsek Muara Lakitan, Iptu M Karim, Kapolsek BTS Ulu, Iptu Nopera, Kapolsek Jayaloka, Iptu Pamris Malau, Kapolsek Purwodadi, Iptu Dedi, Kapolsek Tugumulyo, Iptu Kosim, dan Kapolsek Terawas, Iptu Nastain yang diwakili oleh Kanit Reskrim, Ipda Sinambela.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres Mura, AKBP Danu Agus Purnomo SIK, MH, didampingi Wakapolres, Kompol Harsono, dan Kabag Ops, Kompol Johan Suseno, memberikan konfirmasi sekitar pukul 10.00 WIB pada Rabu (17/5/2023).
“Hari ini saya bersama dengan wakapolres, kabag ops, kasat, dan para kapolsek, menggelar kegiatan GO Bulanan dalam rangka kesiapan Mitigasi Karhutlah dan Konflik Sosial di wilayah hukum Polres Mura,” kata Kapolres didampingi Wakapolres dan Kabag Ops.
Kapolres menjelaskan bahwa mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, dalam hal ini adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah).
Terlebih lagi, akhir-akhir ini wilayah Provinsi Sumsel, termasuk Kabupaten Mura, telah mengalami cuaca panas ekstrem yang rentan terjadinya karhutlah.
“Oleh karena itu, kami melakukan antisipasi dan persiapan agar tidak terjadi hal tersebut, seperti melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan,
memasang spanduk himbauan, serta meningkatkan sinergi dengan TNI dan Pemda guna mencegah terjadinya karhutlah,” jelas AKBP Danu.
Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa dalam mengatasi konflik sosial, jajaran kepolisian dihimbau untuk mengedepankan asas musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikannya di lingkungan masyarakat.
Dengan pendekatan musyawarah dan mufakat, hasil yang optimal dapat dicapai daripada hanya mengandalkan penegakan hukum semata.
Melalui musyawarah dan mufakat, pihak-pihak yang terlibat dalam konflik dapat duduk bersama dan menyampaikan pokok permasalahannya, sehingga berbagai upaya dan solusi untuk penyelesaiannya dapat dilakukan.
“Selain itu, melalui musyawarah dan mufakat, pihak yang bertikai juga dapat saling memaafkan, sehingga tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan,” ungkap perwira berpangkat melati dua ini.
Kapolres juga mengingatkan kepada jajarannya untuk melibatkan seluruh stakeholder terkait, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat dalam penyelesaian konflik sosial.
“Dengan duduk bersama, permasalahan konflik sosial dapat diselesaikan secara komprehensif dan menghasilkan solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat. Mudah-mudahan masyarakat setuju untuk mengedepankan asas musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan konflik sosial sehingga hubungan tali silaturahmi dapat terjalin dengan baik,” tutur Kapolres. (den)
Tidak ada komentar