Sumsel Independen – Pelantikan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Quran Al-ittifaqiah (STITQI) Periode 2021-2022 berlangsung khidmat. Sebanyak 30 anggota dengan 12 kementrian menjalani proses sumpah jabatan di Aula Ibnu Rusd Kampus, Senin (22/3).
Presiden Mahasiswa (Presma) Muhammad Nurkholis mengatakan BEM sebagai wadah untuk mengembangkan potensi aktualisasi mahasiswa dan perubahan untuk STITQI lebih berkualitas,semua mahasiswa stitqi merindukan dan mendambakan kabar tentang perubahan nama dari Sekolah Tinggi menjadi Institut.
“Mari kita satukan gagasan,ide-ide,serta visi dan misi untuk perubahan yang signifikan sesuai dengan kabinet Revolusi yang kita usung,” kata kader PMII ini.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Qur’an Al-ittifaqiah (STITQI) H.Mukhyidin Ahmad Sumedi,M.A menyampaikan bahwa saya tertarik dengan tema yang diusung oleh kabinet periode ini. Ini adalah tantangan besar bagi seluruh Civitas pengurus STITQI dan kami sudah membuktikan nya dengan tersampaikannya SK Kementrian Agama (KEMENAG) alih status dari sekolah tinggi menjadi Institut.
“Perubahan ini perlu partisipasi mahasiswa untuk berprestasi di skala nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Kabid madrasah KEMENAG OI, Feriyanto,M.Pd berpesan kepada pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang sudah dilantik bahwa BEM sebagai Agen of change (perubahan) dan social control baik di kampus itu sendiri ataupun di pemerintahan. (Al)
Cak_In
<
Tidak ada komentar