Pelatihan Diving untuk Jurnalis di Palmerah

Sumsel Independen – Untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, Indonesian Journalist Diving, sebuah komunitas wartawan yang fokus pada peliputan bencana di perairan, mengadakan pelatihan diving khusus bagi puluhan anggotanya. Acara ini berlangsung di kolam renang Palmerah, dan bertujuan untuk memastikan wartawan memiliki kapasitas yang cukup untuk meliput peristiwa bencana yang terjadi di dalam air.

CEO PT Intermedia Wahana Mandiri, Al Abror, menjelaskan alasan di balik inisiatif ini, “Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kurangnya jumlah jurnalis yang memiliki keterampilan dalam meliput bencana yang terjadi di dalam air. Pelatihan ini bertujuan agar jurnalis mampu meliput, serta memahami peristiwa dengan lebih baik ketika terjadi bencana.”

Baca Juga

Miris, Akses Jalan Penghubung Antara Kecamatan Mekakau Ilir dan Pulau Beringin Terancam Putus

3 minggu lalu

Tinjau Tebus Murah, Pengusaha Muda Ini Disambut Warga Seberang Ulu

1 hari lalu

Abror juga menyoroti bahwa Bahari Diving Club, yang menjadi partner dalam acara ini, telah mendapatkan sertifikasi nasional dan internasional terkait penyelaman di Indonesia. “Instruktur kami, kak Agus, telah banyak membantu dalam evakuasi bencana. Dia adalah ahli dalam bidang ini,” tambahnya.

Sementara itu, Agus Sulaiman, Instruktor Bahari Diving Club, menjelaskan bahwa klub ini tidak hanya memberikan pelatihan penyelaman kepada berbagai pihak, termasuk instansi dan pelajar, tetapi juga telah terlibat dalam misi evakuasi dan berfungsi sebagai tim forensik dalam beberapa insiden di perairan.

Selain itu, Bahari Diving Club juga terlibat dalam proyek pembangunan Dermaga Internasional di Tanjung Tapa. Dalam insiden seperti kejadian di PT OKI Pulp, klub ini menjadi tim forensik yang membantu dalam pemetaan di bawah air dan memberikan rekomendasi berharga.

Baca Juga

Belum Diresmikan, Flyover Sekip Sudah Dicoret-Coret

2 minggu lalu

Selain Pempek, Ini Hidangan Lebaran Khas Palembang

4 minggu lalu

Bahari Diving Club berharap bahwa dengan pelatihan ini, akan ada lebih banyak jurnalis yang memiliki kemampuan untuk meliput berita di dalam air. “Selanjutnya, kami ingin membentuk Underwater Journalist Indonesia. Apakah itu akan menjadi bagian dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) atau akan ada kerjasama dengan Bahari Diving Club, atau menjadi entitas tersendiri, semuanya masih dalam pertimbangan,” tegas Agus.

Dia juga mencatat bahwa personel Bahari Diving Club adalah gabungan dari berbagai anggota, termasuk TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri, satpam, bankir pensiunan BUMN, dan akademisi.

Ketua PWI Sumatra Selatan, Dr. H. Firdaus Komar, menyambut baik pelatihan penyelaman bagi para wartawan di Sumatra Selatan. “Kami dari PWI sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pelatihan ini tentu akan memberikan pengetahuan yang sangat berguna bagi para wartawan,” ujarnya.

Komar menekankan pentingnya bagi wartawan untuk memahami bagaimana melakukan peliputan yang tepat, terutama terkait dengan insiden seperti jatuhnya pesawat di Sungsang beberapa tahun lalu. “Kita harus memahami apa yang muncul di laut, apakah itu serpihan pesawat atau serpihan tubuh. Tanpa pemahaman yang baik, bisa saja kita memberikan informasi yang salah,” tambahnya. (RN)