Sumsel Independen – Anggota Satgas TMMD ke-116 Kodim 0418/Palembang membuka jalan di Kampung Serang, Kelurahan Karya Mulya, Kecamatan Sematang Borang.
Pekerjaan jalan sepanjang 1,2 kilometer memiliki kondisi awal belum dibuka sama sekali.
Dengan kata lain, kondisi lahan yang akan dibuka masih berupa ilalang dan kebun warga.
Selain kondisi yang masih nol persen, kondisi jalan di kampung tersebut memiliki kontur berupa rawa dan gambut.
Kondisi ini mempersulit prajurit untuk melakukan pembukaan maupun pemadatan jalan, terumaa jika hujan.
Dari hasil pantauan, prajurit harus menggunakan alat berat untuk mempermudah pembukaan lahan yang akan digunakan sebagai bahan jalan.
Setelah lahan dibuka, prajurit memanfaatkan lahan di bagian kanan dan kiri bahu jalan untuk pembuatan drainase.
Tanah hasil pengerukan itulah yang dimanfaat prajurit untuk menimbun jalan dengan lebih 6 meter.
Selain itu, pihaknya terkendala dengan adanya embung air yang berada di area badan jalan. Embung air ini disiasati prajurit dengan memasang kayu gelam.
Dansatgas TMMD ke-116 Kodim 0418/Palembang, Letkol Czu Arief Hidayat, M.Han menjelaskan, tantangan yang dihadapi prajurit di dalam pembukaan jalan karena berada di atas tanah gambut.
Untuk mensiasati karakteristik tanah tersebut, pihaknya akan membuat penyangga jalan dengan menggunakan kayu gelam. Pemanfaatan kayu ini dikhususkan pada titik embung air yang menjadi perlintasan jalan.
“Saat ini anggota sudah menemukan satu titik embung air sehingga jika ditimbun tidak akan bisa. Untuk itulah, penyangganya akan kita gunakan kayu gelam,” jelas Dandim 0418/Palembang.
Kayu gelam tersebut, sambung Dandim, akan ditanam di titik embung air dengan jarak antara kayu gelam yang satu dengan lainnya sekitar 20 sentimeter.
Teknisnya, kayu terus ditanam menggunakan alat berat untuk ditekan ke bawah hingga tidak bisa bergerak.
“Jika sudah demikian, kita baru melakukan penimbunan dan pemadatan badan jalan,” jelasnya.
Menurut Dandim, keberadaan jalan yang menghubungkan RT 03 ke RT 05 di Kampung Serang ini sangat strategis. Selama ini warga harus memutar dengan jarak tempuh 5 kilometer hingga 6 kilometer untuk bisa sampai ke lokasi tujuan.
“Dengan adanya pembukaan jalan ini, jarak tempuh bisa dipangkas. Kita berharap keberadaan jalan ini akan mempermudah mobilitas warga untuk menuju lokasi tujuan,” harap Dandim. (Ril)
Tidak ada komentar