Sumsel Independen – Rangkaian Badminton Action PBSI Sumsel memasuki hari kelima di GOR Dempo, JSC Palembang. Selain, Kejurprov yang diikuti semua level usia, juga digelar pelatihan wasit dan pelatih BWF level 1.
Selama empat hari, pelatihan wasit dan pelatih berhasil bejalan baik, yang menelurkan wasit maupun pelatih sesuai standar PBSI dan BWF. Bahkan, para wasit muda itu langsung praktik, dengan memimpin pertandingan usia dini dan pemula.
Bahkan, Rabu (15/12), juga digelar pelatihan refree, dengan menghadirkan tutur nasional, Gunadi dan Neslon, Kabid Pertandingan Nasional PB PBSI.
Belasan peserta mengikuti kegiatan pelatihan refree tersebut. Dalan pelatihan itu dijelaskan secara detil teknis-teknis selama kejuaraan, termasuk bila ada protes dari peserta.
“Tentu tujuan utama pelatihan refree ini, agar kita mengerti betul hal-hal teknis dalam sebuah kejuaraan. Sehingga sebuah pertandingan bulutangkis berjalan sesusi standar PBSI dan BWF,” ujar Amrullah didampingi Gunadi, sebagai PIC pelatihan refree.
Menurut Gunadi, peraturan yang dibuat badan bulutangkis dunia (BWF), tidak hanya mengatur kepada para pemain, wasit pemimpin pertandingan, hakim garis. Tetapi juga para referee yang selalu ada disetiap pertandingan. “Referee inilah yang nantinya bertanggung jawab atas kesuksesan setiap pertandingan bulu tangkis secara keseluruhan. Referee juga memastikan setiap turnamen yang dilaksanakan sesuai dengan segala aspek hukum dalam bulu tangkis, aturan dan peraturan BWF dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan turnamen tertentu,” katanya.
Referee tidak juga cuma memperhatikan masalah pertandingan saja. Mereka juga memastikan para pemain yang ikut dalam pertandingan mendapatkan fasilitas, di antaranya fasilitas latihan, kondisi bermain dengan standar dan keamanan yang sesuai, program dan jadwal latihan.
Kegiatan Badminton Action ini didukung pula antara lain PT Semen Baturaja, BNI, Bank Mandiri, Bank Sumsel Babel, BRI, Alfa, Pemprov Sumsel, dan Pemkot Palembang. (Rl)
Tidak ada komentar