Griya Literasi

Bonus Generasi Produktif: Tantangan Sumsel Hadapi Komposisi Generasi Z dan Milenial yang Dominan

Rabu, 26 Jul 2023 14:29 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen — Data dari Sensus Penduduk terbaru menunjukkan bahwa jumlah penduduk Sumatera Selatan (Sumsel) telah mencapai 8,5 Juta Jiwa. Hal ini menimbulkan perhatian karena Komposisi Generasi yang didominasi oleh laki-laki, terutama generasi produktif Gen Z dan Milenial, telah mencapai hampir 50 persen dari total penduduk Sumsel, sekitar 4,2-4,5 juta jiwa.

“Oleh karena itu, persiapan untuk masa depan menjadi hal yang krusial,” ujar Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, pada konferensi pers Rabu (26/7/2023).

Masih kata wahyu, tantangan ini memerlukan peningkatan sarana dan prasarana bagi generasi yang masih bersekolah agar mereka tidak hanya menjadi tenaga kerja produktif, tetapi juga memiliki kompetensi yang baik agar dapat bersaing di era keterbukaan pasar internasional.

Dari data Sensus Penduduk, juga terlihat bahwa pada tahun 2020, sekitar 8,5 persen penduduk berusia lanjut (di atas 60 tahun). Namun, dalam proyeksi tahun 2035, jumlah kelompok usia lanjut diperkirakan akan mencapai 14 persen dari total penduduk, yaitu sebanyak 9,7 juta jiwa. Dengan meningkatnya jumlah kelompok usia non-produktif ini, akan ada kebutuhan yang lebih besar akan fasilitas Asuransi Kesehatan untuk mendukung kesejahteraan mereka.

Lebih lanjut, dari segi gender, kelompok usia tidak produktif di atas 60 tahun lebih banyak didominasi oleh perempuan daripada laki-laki. Hal ini menyoroti pentingnya perencanaan dan kebijakan yang memperhatikan kesejahteraan kaum perempuan di usia lanjut.

Data dari Sensus Penduduk BPS ini menjadi informasi penting bagi Pemerintah daerah (pemda) untuk menghadapi fenomena demografi di Sumsel. Dalam konteks ini, perlu ditekankan bahwa saat ini Sumsel memiliki bonus demografi yang memberikan peluang besar hingga tahun 2041. Namun, untuk mengoptimalkan bonus demografi tersebut, persiapan generasi produktif menjadi suatu keharusan.

“Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan usia-usia produktif agar menjadi kompeten, kuat, dan sehat sehingga mereka dapat memberikan kontribusi bagi negara, serta mampu menopang generasi yang usianya tidak produktif, sehingga tidak menjadi beban negara,” tambah Wahyu.

Untuk menghadapi tantangan ini, Pemerintah daerah diharapkan dapat bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti lembaga pendidikan, sektor swasta, dan organisasi masyarakat, guna menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan Generasi Muda. Selain itu, peningkatan akses terhadap Pendidikan Berkualitas dan Pelatihan Kerja menjadi langkah penting dalam mempersiapkan Generasi Muda menghadapi persaingan di dunia global. (hw)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode