Griya Literasi

Bupati OKUT Bersama Dinas pertanian Tinjau Lahan Masyarakat Yang Terkenal Gagal Panen

Rabu, 30 Jun 2021 11:15 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Bupati memberikan semangat kepada masyarakat Desa Kumpul Rejo dengan mengajak berdialog dan diskusi masyarakat yang tertimpa gagal penen selama dua musim dan memberikan solusi atas apa yang menjadi permasalahan.

Petani Warga Desa Kumpul Rejo yang telah mengalami gagal panen selama 2 musim tanam, disebabkan hama tikus dan tanaman padi mengalami amblas.

Melalui diskusi yang berlangsung disekitar areal pertanian terdampak, Bupati dan masyarakat bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang mengakibatkan gagal panen diatas lahan seluas sekitar 15 hektar selama 2 musim tanam padi.

Selain lahan tersebut, di lokasi terpisah dan masih dalam Desa Kumpul Rejo, setidaknya ada 50 hektar sawah lagi yang mengalami gagal panen, dengan permasalahan serupa, yakni serangan hama tikus dan amblas.

Bupati OKU Timur H Lanosin Hamzah ST mengatakan, sebagai pemimpin, dirinya yang bersalah apabila ada masyarakatnya yang mengalami bencana gagal panen seperti ini. Untuk itu, dirinya tidak ingin kejadian serupa terjadi lagi menimpa masyarakat Desa Kumpul Rejo

“Sayalah yang paling berdosa kalau ini terus terjadi. Bagaimana caranya, akan saya carikan solusi supaya petani dapat panen seperti di tempat lain,” ungkapnya.

Bupati menambahkan, pihaknya secepatnya harus dapat melakukan pemetaan daerah mana saja yang juga mengalami hal serupa, baik itu karena hama tikus ataupun hama lainnya. Sehingga, langkah kongkrit dapat segera diambil oleh pemerintah.

Begitu halnya dengan permasalahan petani yang kesulitan mendapatkan pupuk. Menurut Bupati, penambahan kuota pupuk bersubsidi juga tidak akan mengatasi masalah. Namun, perlu dicarikan solusi dengan menggunakan pupuk alternatif, yakni pupuk organik.

“Melalui Program food estate dan bantuan pengolahan tanah, akan menjadi desa percontohan,” tegasnya.

Bupati juga prihatin dengan masyarakat yang mengalami gagal panen, dari areal seluas lebih dari 60 hektar hanya ada 13 hektar yang tercover dalam asuransi pertanian. Untuk itu, pihaknya akan mendorong perluasan cakupan asuransi pertanian. Sehingga areal pertanian yang terdampak gagal panen ataupun bencana akan mendapatkan ganti rugi.

“Kedepannya, asuransi akan diperluas lagi. Saya harap petani dapat bersabar. Dengan adanya usaha dan kerjasama dengan pemerintah akan dapat menyelesaikan masalah ini,” harapnya.

Kepala Dinas Pertanian OKU Timur Ir Tubagus Sunarseno M.Si menambahkan, pihaknya melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) telah berupaya menanggulangi serangan hama tikus. Menurutnya, tidak serempak ya masa tanam menjadi salah satu penyebab terjadinya serangan hama tikus.

“Upaya pemberantasan hama tikus sudah dilakukan melalui gerakan bersama pemberantasan hama tikus, dan kami mendorong petani untuk ikut asuransi,” paparnya.

Petani dari Desa Kumpul Rejo, Sugiyo menjelaskan, banyak kendala yang dialami para petani. Salah satunya, tidak kompaknya musim tanam. Untuk itu, diharapkan adanya pembinaan dari pemerintah daerah, agar musim tanam dapat kompak.

“Agak sulit untuk kompak, dan perlu pembinaan agar kompak kembali,” pintanya.

Petani Sarlan menambahkan, sudah beberapa musim tanam ini mengalami gagal panen dikarenakan serangan hama tikus. Adanya keterbatasan peralatan, sehingga pemberantasan hama tikus tidak maksimal.

“Kami tidak panen ini, karena ada serangan tikus. Tapi sebenarnya, kalau hanya tikus, kami bisa mengatasi. Namun, alat kami terbatas, dan kami minta bantuan alat membasmi tikus. Kami pernah mencoba , dalam sehari dapat beberapa ribu tikus, tapi besok paginya tanaman padi amblas,” ungkapnya. (Jodi)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode