Sumsel Independen – Panen raya Padi yang tengah berlangsung di beberapa wilayah di kabupaten OKU Timur sedikit mengalami kesulitan pasalnya para buruh panen padi kesulitan mengoperasikan mesin panen dikarenakan sulitnya mencari Bahan bakar solar.
Adi salah satu buruh panen di Dusun Bukit Napuh kelurahan Bukit Sari kecamatan Martapura mengungkapkan sulitnya mencari bahan bakar jenis Solar untuk mengoperasikan mesin panen padi miliknya.
“Kalo di POM bensin harganya sekitar Rp. 7.000 perliter tapi kebanyakan kosong ada juga antriannya panjang dan kami juga tidak bisa beli langsung di POM bensin karena POM bensin melarang membeli mengunakan jerigen, ” Jelasnya
Adi juga mengatakan dirinya dan Buruh panen yang lain beralih membeli di pengecer dengan harga Rp. 10.000 hingga Rp. 8.500 perliter.
“mau gak mau harus beli, kalo gak beli kita gak bisa mengoperasikan mesin panen,”imbuhnya
Begitu juga yang diungkapkan Ardiansyah dirinya harus memesan terlebih dahulu solar di pengecer untuk mengoperasikan mesinnya.
“Kita pesan di pengecer dulu kalo ada bisa langsung di beli sekarang harga Rp 8.500 perliter, kalo kosong ya kita ya kita menunggu kalo gak ada ya gak jalan mesinnya, ” Jelasnya
Adi berharap harga solar bisa kembali normal dan tidak langka untuk segera BBM Solar ini bisa diatasi pemerintah karena proses panen terhambat dengan susahnya mencari solar
“Kita mengelola sawah kebanyakan mengunakan mesin diesel Solar kalo solar langka kayak gini kami panen dan membajak sawah menjadi terhambat, kami berharap pemerintah bisa segera mengatasinya atau mencari solusinya,” pungkasnya. (J)
Cak_In
<
Tidak ada komentar