Sumsel Independen – Walikota Palembang, H. Harnojoyo, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap hedonisme yang ditunjukkan oleh Camat Kemuning, M. Irman, dan sang istri yang merupakan seorang selebgram. Ia meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk hidup sederhana dan menghindari memamerkan kekayaan yang dimiliki.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (12/06), Harnojoyo menegaskan bahwa penting bagi ASN untuk menunjukkan sikap sederhana, bersahaja, dan menjadi pelayan yang baik. Ia melihat viralnya nama Camat Kemuning dan istri sebagai peringatan bagi semua ASN di Kota Palembang.
“Hidup sederhana adalah hal yang harus kita junjung tinggi. ASN harus menjadi teladan dalam hal ini, baik dalam tindakan maupun sikap,” ujar Harnojoyo.
Selain itu, Harnojoyo juga mengingatkan bahwa hidup sederhana juga harus diterapkan oleh seluruh keluarga ASN. Ia berharap agar setiap keluarga ASN, terutama di lingkungan Pemkot Palembang, saling mengingatkan dan menjadi contoh yang lebih baik bagi masyarakat sekitar.
“Sikap dan perilaku hidup sederhana tidak hanya berlaku bagi ASN, tetapi juga harus menjadi prinsip dalam kehidupan sehari-hari keluarga ASN. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan menginspirasi masyarakat sekitar,” tambah Harnojoyo.
Pernyataan walikota ini muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat yang semakin memperhatikan pola hidup dan gaya kekayaan Camat Kemuning dan istri. Kehidupan mewah yang dipamerkan dalam media sosial oleh pasangan ini telah menarik perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan mengenai sumber kekayaan yang mereka miliki.
Dalam konteks ini, Harnojoyo menegaskan pentingnya menjaga etika dan integritas dalam menjalankan tugas sebagai ASN. Ia mengingatkan bahwa pelayanan publik adalah prioritas utama, dan sikap sederhana merupakan cerminan dari kesetiaan dalam melaksanakan tugas tersebut.
Diharapkan, peringatan ini dapat meningkatkan kesadaran ASN dan keluarga mereka akan pentingnya hidup sederhana dan menghindari sikap hedonisme yang tidak sesuai dengan tanggung jawab mereka sebagai pelayan masyarakat. (Ril)
<
Tidak ada komentar