0
Sumsel Independen – Razia cukur rambut jadi hal yang lumrah di kalangan satuan pendidikan, namun adanya razia cukur rambut yang dilakukan secara asal-asalan seringkali berujung perundungan antar siswa. Bahkan tidak sedikit juga menimbulkan kecaman dari para wali siswa. Untuk mengindari hal tersebut, Kepala SMA Negeri 2 Lahat (Smandala) Dr Tri Turnadi MPd, berinisiatif untuk memanggil barberman (tukang cukur) ke sekolah.
Tri mengatakan, sengaja mendatangkan barberman dari salah satu barbershop yang ada di Kota Lahat, untuk merapikan rambut puluhan siswa dari kelas X dan XI. Karena saat siswa melakukan cukur rambut di sekolah, kebanyakan model potongan dan panjang rambut mereka tidak sesuai aturan sekolah.
“Kami menyebutnya potongan cepak rapi, jadi hasilnya anak-anak tambah rapi, kinclong dan keren. Total sekitar 90 siswa yang di cukur rambut hari ini,” ungkapnya, Selasa (23/4/2024).
Tri menuturkan, pemanggilan yang sesuai dengan ahlinya ini, untuk menghindari potongan asal-asalan yang bisa menimbulkan kemarahan dari para orang tua. Disisi lain, wujud dalam mendukung program pemerintah, menghindari adanya perundungan terhadap siswa.
“Kita panggil tukang potong rambut, biar tidak ada lagi potongan rambut oleh guru yang banyak hasilnya malah buat tokak rambut siswa. Selain itu, siswa juga tidak dibuat malu akan potongan rambut yang kurang rapi,” jelasnya.
Tri menambahkan, pemanggilan barberman ke sekolah memang tidak gratis. Biaya cukur rambut ditanggung langsung oleh siswa. Namun hal ini telah diinformasikan terlebih dahulu setelah upacara. Ia juga berencana agar kedepannya, pemotongan rambut secara berkala di sekolah dapat dilakukan secara gratis.
“Sudah kita bilang kemarin, siapa yang mau potong rambut silakan membawa uang sebesar Rp 15.000. Ternyata banyak yang memang sengaja mau potong di sekolah. Kedepan kita programkan secara gratis,” sampainya. (via)
Pos terkait
Sponsor
<
x
x
Tidak ada komentar