Kesal THR Belum Cair, Anggota DPRD Maluku Tengah Ngamuk Lempari Pintu Kaca

Sumsel Independen – Dua anggota DPRD Maluku Tengah (Malteng) menjadi sorotan publik setelah video mereka mengamuk dan merusak fasilitas kantor DPRD Malteng viral di media sosial. Rabu (3/4/2024). Diduga, aksi anarkis ini terjadi karena aspirasi mereka terkait pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang tertunda oleh pimpinan dewan.

Menurut video yang beredar, kedua oknum anggota dewan itu terlihat melempari Pintu Kaca depan kantor DPRD Malteng dengan batu, kayu, dan kursi hingga kaca pecah dan berhamburan di lantai. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes mereka atas lambatnya pencairan THR, yang hingga menjelang lebaran masih belum dibayarkan.

Baca Juga

Sebuah Kapal Jukung Diduga Bermuatan BBM Hangus Terbakar

4 minggu lalu

Ibu dan Anak Perempuan Dibunuh Serta Disertai Perampokan Oleh Orang Tidak Dikenal di Palembang

2 minggu lalu

Pegawai dan anggota DPRD lain yang berada di lokasi kejadian hanya bisa diam dan tidak mampu melerai kemarahan kedua oknum wakil rakyat tersebut. Bahkan, salah satu dari mereka terlibat dalam adu argumen dengan seorang pimpinan DPRD di tengah-tengah kekacauan.

Jen Marasabessy, salah satu anggota DPRD Malteng yang terlibat dalam aksi tersebut, mengungkapkan bahwa semua anggota DPRD Malteng memiliki hak yang sama dalam hal Tunjangan Hari Raya.

“Mengapa mereka (pimpinan) tidak adil alias pilih kasih,” Ungkap Jen.

Baca Juga

Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Hilang ABK Jukung Yang Meledak atau Terbakar

4 minggu lalu

Kapolrestabes Palembang Minta Masyarakat Tidak Menggelar Takbir Keliling, Apabila Masih Akan di Tilang dan Penyitaan Kendaraan

3 minggu lalu

Saat berkoordinasi dengan pimpinan DPRD Malteng, Jen dan rekan-rekannya mendapat jawaban bahwa belum ada anggaran untuk proses pembayaran THR. Hal ini yang kemudian memicu mereka untuk melakukan aksi protes dengan cara merusak fasilitas kantor.

Aksi anarkis oknum anggota DPRD Malteng ini tentu saja menuai kecaman dari berbagai pihak. Masyarakat menilai bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan sikap seorang wakil rakyat yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat. (Ril)