Sumsel Independen — Partai Golkar, salah satu partai politik terkemuka di Indonesia, secara resmi mengumumkan kesiapannya untuk membuka peluang terbentuknya poros keempat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, saat ditemui wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada hari Sabtu (10/06/2023) sore.
Dalam pernyataannya, Aburizal Bakrie atau yang akrab disapa Ical mengungkapkan bahwa Partai Golkar menyambut baik kemungkinan adanya poros keempat dalam perhelatan politik mendatang. Ical juga menyoroti potensi kolaborasi antara Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar, dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, atau yang biasa dikenal sebagai Zulhas, serta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
“Situasi politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih sangat dinamis, mengingat proses pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI masih berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, Partai Golkar membuka diri dan siap menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Cak Imin dan Zulhas,” ungkap Ical.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, juga telah menyatakan kesiapannya membentuk poros keempat bersama Partai Golkar. Menurutnya, langkah ini diambil karena kedua partai tersebut sudah memenuhi ambang batas pemilihan presiden.
“Yang perlu dipastikan adalah bagaimana Partai Golkar, termasuk PAN, dapat berkolaborasi dengan baik. Apakah pasangan tersebut benar-benar akan maju dalam Pilpres 2024, serta bagaimana peluang kemenangannya dan bentuk kerjasama yang akan terbentuk. Hal ini masih menjadi topik yang sedang dibahas,” ungkap Yandri pada hari Senin lalu.
poros keempat yang disebutkan oleh Partai Golkar ini telah menarik perhatian publik dan menjadi bahan pembicaraan di kalangan politisi dan pengamat politik. Dengan membuka peluang terbentuknya poros ini, Partai Golkar berusaha memperluas basis dukungan dan menjaga fleksibilitas politiknya dalam menghadapi Pilpres 2024 yang diperkirakan akan berlangsung sengit.
Kehadiran poros keempat ini juga akan semakin memperkaya pilihan calon presiden dan wakil presiden bagi rakyat Indonesia. Namun, masih banyak tahapan politik yang harus dilalui dan kesepakatan yang harus dicapai sebelum poros keempat ini dapat terbentuk secara resmi. Publik pun masih menantikan perkembangan lebih lanjut terkait kemungkinan kolaborasi politik ini. (pp/net)
Tidak ada komentar