Griya Literasi

Politik Uang Ancam Demokrasi Indonesia

Rabu, 30 Agu 2023 17:42 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen — Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar pada 14 Februari 2024 telah menjadi topik hangat di seluruh Indonesia. Sementara demokrasi dipandang sebagai tonggak penting bagi bangsa ini, isu politik uang yang merajalela mulai menghantui panggung politik. Dr. Andreas Leonardo, seorang pengamat politik Sumatra Selatan, angkat bicara mengenai dampak negatif politik uang terhadap demokrasi.

Pemilu 2024 di Indonesia dianggap sebagai momen penting dalam sejarah demokrasi negara ini, dengan pemilihan legislatif dan yudikatif yang akan diadakan secara bersamaan. Namun, bayangan politik uang yang mengintai mengundang keprihatinan serius.

Dalam sebuah jumpa pers, Dr. Andreas Leonardo menyoroti masalah ini dengan tegas. “Dalam konteks ini, yang namanya politik uang sama sekali tidaklah dibenarkan dalam konstitusi demokrasi kita serta ini bisa menciderai nilai-nilai sistem demokrasi yang bersih, jujur, dan adil,” ujarnya dengan mantap.

Isu politik uang menjadi sorotan utama di tengah persiapan Pemilu 2024. Berdasarkan laporan yang beredar, dugaan praktik politik uang telah mewarnai sejumlah bakal calon legislatif (BACALEG). Dr. Andreas Leonardo menegaskan bahwa hal ini merupakan ancaman serius terhadap integritas demokrasi Indonesia.

Namun, Dr. Andreas Leonardo tidak hanya memberikan kritik. Dia juga mengingatkan penyelenggara pemilu, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), untuk menjalankan tugas mereka dengan integritas dan profesionalisme. “Seperti yang kita ketahui, di pemilu ini ada yang namanya penyelenggara, dalam hal ini KPU dan Bawaslu. Maka dari itu, dengan adanya penyelenggara tersebut, diharapkan agar kiranya institusi terlibat dalamnya dapat bekerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara kita,” tambahnya.

Pemilu 2024 dijadwalkan sebagai pemilu pertama yang diselenggarakan secara serentak untuk pemilihan legislatif dan eksekutif. Dr. Andreas Leonardo, yang juga seorang dosen di Universitas Sriwijaya (Unsri), menganggap hal ini sebagai tonggak sejarah dalam melaksanakan pesta demokrasi di Indonesia. (den)

Laporan: Deni
Editor: Pram

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode