Sumsel Indepeden — Ratusan pedagang Pasar 16 Ilir penuhi lapangan pasar guna menolak penggusuran yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Palembang.
Dari pantauan media di lokasi terlihat sejumlah seng berserakan termasuk juga besi konstruksi bangunan, yang belakangan akan dilakukan pemagaran di areal pasar 16 Ilir.
Koordinator Aksi Erlina mengatakan, bila penggusuran aksi yang dilakukan Satpol PP Kota Palembang ini tidak ada koordinasi sebelumnya.
“Kami hari ini menahan aparat Satpol PP untuk menutup tempat berdagang kami. Dari pemerintah juga tidak koordinasi dengan kita, apa mau dipindah atau apa, tiba-tiba seperti ini,”ujarnya kepada wartawan, Selasa(20/6/2023).
Ia mengungkapkan, sebanyak 150 pedagang pasar menuntut tidak mau pindah dari Pasar 16. “Kami tetap mau berdagang disini, jika pun terlihat kumuh tolong rapikan kami. Kami tidak mau membayar uang sewa 400 juta,”katanya.
Uang itu dikatakannya berlaku untuk satu pedagang. “Kami tidak punya yang pak, uang dari mana untuk anak sekolah saja kami lagi susah,”katanya.
Dari keterangan para pedagang ini akan terus berada di tempat aksi dan kembali melakukan aksi unjuk rasa sampai besok.
Sementara itu, Kasi Ops Penertiban Satpol PP Kota Palembang, Heri Andriadi mengatakan, giat yang dilakukan ini merupakan sterilisasi guna merenovasi pasar 16.
“Kita bersama dengan Polrestabes Palembang, PD Pasar membantu mensterilisasi kawasan pasar 16 Ilir. Awalnya tadi persuasif namu, sebagian pedangan ada yang protes,”katanya.
Ia menuturkan, giat ini akan terus dilakukan sampai pasar 16 di renovasi. “Dari pedagang sendiri belum ada tempat yang layak (Relokasi), dan mereka melakukan unjuk rasa maka dengan ini kami pendukung dulu berkoordinasi dengan pimpinan,” katanya.
<
Tidak ada komentar